Kabar24.com, DENPASAR -- Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Bali meminta pemerintah menggencarkan sosialisasi informasi mengenai cara melakukan ekspor produk.
Pasalnya, hingga saat ini masih banyak pengusaha yang ragu melakukan kegiatan ekspor karena takut produknya tidak memenuhi kualitas.
Jika nantinya kualitas tidak terpenuhi, namun sudah terlanjur melakukan ekspor, maka pengusaha akan dibuat merugi lantaran produknya harus dikembalikan.
Wakil Ketua Bidang Pendidikan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Bali Ni Luh Ketut Ayu Sudha Sucandrawati mengatakan hampir 20% dari anggotanya telah melakukan ekspor. Sebagain produk ekspor tersebut merupakan kerajinan perak dan kerajinan tangan.
Kata dia, sebelum sukses melakukan ekspor seperti saat ini, anggota-anggota tersebut pada awalnya kerap kali menerima pengembalian produk lantaran tidak memenuhi kualitas. Hal ini pulalah yang dia takutkan akan terjadi lagi ke anggota lainnya yang memulai melakukan ekspor.
"Kami sangat memerlukan informasi mengenai ekspor, dan itu harus disosialisasikan ke semua organisasi yang mengelola UMKM jadi kita semua tahu," katanya kepada Bisnis, Kamis (22/2/2018).
Baca Juga
Sementara, saat ini nilai ekspor produk IKM di Bali terus tumbuh. Adapun rata-rata pertumbuhan produk IKM yang diekspor yang dicatat Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali mencapai 9,21% per tahun. Pada 2013 nilai ekspor sebanyak US$ 486 juta menjadi US$ 679 juta pada 2017.