Bisnis.com, PADANG—Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melalui Komisi VII bidang energi mendukung upaya Sumatra Barat menjadi lumbung energi hijau atau energi baru terbarukan, mengingat tingginya potensi yang dimiliki daerah itu.
Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan Pasaribu menyebutkan perlu upaya bersama untuk mewujudkan pengembangan energi hijau yang ramah lingkungan di Tanah Air.
“Sumbar memiliki potensi besar terutama dari tenaga air dan panas bumi. Potensi besar ini jangan sampai disia-siakan. Harus digarap maksimal,” ujarnya di Padang Senin (19/2/2018).
Menurutnya, pengembangan potensi energi tersebut harus dilakukan bersama dan secara massif guna mengatasi kekurangan ini nasional, sekaligus kelanjutan energi jangka panjang dan ramah lingkungan.
Komisi VII, imbuhnya, akan mengawal kebijakan pemerintah agar konsisten dalam pengembangan energi baru terbarukan, termasuk di wilayah Sumbar yang potensinya sangat besar.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyebutkan daerahnya memiliki 25 sungai besar dan sedang serta ratusan sungai kecil yang potensial dikembangkan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) maupun pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH).
“Untuk pengembangan terkendala biaya tinggi jika dibandingkan dengan pembangkit dari energi berbahan fosil dari batubara. Tetapi untuk jangka panjang wajib dikembangkan,” katanya.
Irwan menyebutkan dari semua potensi energi hijau di daerah itu, baru sekitar 40% saja yang sudah tergarap. Sisanya masih ada potensi energi hingga lebih 2.000 MW yang bisa dikembangkan di Sumbar.
Dia menyebutkan untuk di bidang panas bumi atau geothermal, potensi energi yang dimiliki melebihi 1.600 MW melalui 16 titik yang ada di daerah itu.
Menurutnya, meski memiliki potensi panas bumi terbilang besar, baru sebagian kecil saja dari potensi energi daerah itu yang sudah digarap.
Yakni di Kabupaten Solok Selatan yang dekat dengan Gunung Kerinci dikembangkan oleh PT Supreme Energi Muara Laboh dan di Kabupaten Solok dekat Gunung Talang dikembangkan oleh PT Hitay Daya Energi.
Sedangkan, beberapa potensi lainnya seperti di Gunung Tandikek, Gunung Singgalang, dan Gunung Talamau belum dikelola sama sekali.