Bisnis.com, JAKARTA—Adira Finance bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menandatangani kerja sama Program Peningkatan Kompetensi Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen untuk siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Indonesia. Penandatangan kerja sama kedua pihak dilakukan oleh Dirut Adira Finance Hafid Hadeli dan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad, di Gedung Kemendikbud di kawasan Gelora Senayan Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (9/2/2018).
Program kerja sama ini akan berlangsung selama 3 tahun ke depan, 2018-2020, dengan fokus pada peningkatan kompetensi siswa-siswi SMK di bidang industri lembaga pembiayaan.
Program ini merupakan perluasan program Corporate Social Responsibility (CSR) Adira di sektor pendidikan. Program sejenis sebelumnya pada 2014 sudah dilakukan Adira bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta pada 5 SMK se-Jakarta.
"Program ini wujud nyata dari visi dan misi untuk turut serta mengembangkan masyarakat khususnya di sektor pendidikan," kata Dirut Adira Finance, Hafid Hadeli, Jumat (9/2/2018).
Dia menjelaskan program ini akan menjangkau di 9 kota besar di Tanah Air yakni Medan, Palembang, Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Balikpapan dan Makassar, di mana di setiap wilayah akan terdapat 2 SMK terpilih.
Para siswa akan mendapatkan pembekalan materi yang lebih integrasi kurikulumnya sebanyak 8 kompetensi dasar dan akan dimulai sejak tingkat XI.
“SMK yang terpilih adalah yang memiliki jurusan bisnis dan manajemen, selanjutnya sinkronisasi bahan ajar dengan kurikulum SMK, pemberian pelatihan untuk para guru SMK yang akan terlibat dalam proses pengajaran," ujarnya.
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad mengapresiasi langkah Adira Finance dalam turut meningkatkan kompetensi para siswa-siswi SMK khususnya di sektor pembiayaan.
"Untuk sektor finance, Adira adalah perusahaan pertama yang memulai kerja sama ini. Kami membuka diri kepada perusahaan lain untuk kerja sama seperti ini terutama untuk sektor finance, trading online, e-commerce, otomotif dan sektor lainnya," ujarnya.