Kabar24.com, JAKARTA — Menghadapi wartawan di sela-sela tugasnya sebagai Presiden rupanya memberikan kesan tersendiri bagi Joko Widodo.
Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan dalam acara Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2018, di Pantai Cimpago, Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Jumat (9/2/2018).
“Saya sering ingat kalau pas dicegat door stop [dihadang untuk wawancara] ada 80-90 wartawan. Pertanyaannya tidak satu, banyak sekali dan pertanyaannya sulit-sulit semuanya karena ditembak langsung pada saat yang kita sering tidak siap,” kata Presiden dalam keterangan tertulis yang dirilis di laman Sekretariat Kabinet, Jumat (9/2/2018).
Untuk itu, berbeda dengan acara-acara lainnya saat dirinya memanggil warga untuk diminta menjawab pertanyaannya, kali ini Presiden memanggil salah seorang wartawan untuk menjadi "Presiden", dan dirinya menjadi "wartawan".
Tampillah kemudian Yousri Nur Raja Agam, wartawan senior dari Surabaya, Jawa Timur.
“Bapak jadi Presiden saya jadi wartawan. Menteri mana yang Bapak anggap paling penting?,” tanya Presiden Jokowi yang kali ini mengambil posisi sebagai wartawan.
Baca Juga
“Semua penting, tetapi yang lebih penting yang bisa membuat Presiden nyaman,” kata Yousri dengan lagak seorang Presiden.
Seperti seorang wartawan profesional, Presiden Jokowi mengejar Yousri dengan pertanyaan lebih tajam. “Berarti menteri yang dianggap paling penting yang mana? To the point aja Pak? Bapak jangan muter-muter, saya belum bisa nulis, belum nangkep,” ucap Presiden.
Kali ini Yousri menjawab dengan tegas, “Menteri yang mengurusi wartawan, Menkominfo.”
Berikutnya, Presiden Jokowi mengajukan pertanyaan lain yang lebih tajam. “Media apa yang paling menyebalkan dan Bapak sering jengkel?”
“Media abal-abal,” jawab Yousri.
“Tidak ada di lingkungan istana media abal-abal, medianya resmi semuanya, tapi banyak yang menyebalkan, sampaikan apa adanya, yang mana Pak? Entah TV, online, media cetak, yang mana? Bapak kan setiap hari diwawancarai di depan istana, Bapak kan hapal, wartawannya siapa-siapa, yang nanya itu terus-terus siapa?,” cecar Presiden.
“Yang paling menyebalkan itu Rakyat Merdeka,” ucap Yousri disambut tawa para hadirin, yang langsung disahut Presiden Jokowi, “Pak Presiden ini blak-blakan seperti perasaan saya. Sama persis. Kenapa Bapak Presiden, kenapa Rakyat Merdeka?”.
Yousri pun menjawab dengan diplomatis, kalau Rakyat Merdeka, semuanya dianggap merdeka, kan padahal ada aturan kemerdekaan.
“Ya terima kasih Pak Yousri, sekarang ganti lagi, presidennya saya. Saya berikan sepeda satu,” pungkasnya.