Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Empat Calon Gubernur BI Dari Istana Wapres

Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi menyebut empat nama yang akan menjadi calon Gubernur Bank Indonesia periode berikutnya
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memberi salam kepada anggota Komisi XI DPR sebelum mengikuti rapat kerja di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (4/12)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memberi salam kepada anggota Komisi XI DPR sebelum mengikuti rapat kerja di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (4/12)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi menyebut empat nama yang akan menjadi calon Gubernur Bank Indonesia periode berikutnya.

Keempat nama tersebut yaitu Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro, Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dan Perry Warjiyo yang saat ini menjabat Deputi Gubernur Bank Indonesia.

“Iya empat nama itu yang masuk. Tentu sudah dibicarakan tapi presiden belum memutuskan, beberapa calon sudah disebutkan apakah itu Pak Bambang Brodjo, ada Pak Chatib Basri, ada kembali Pak Agus, ada Pak Perry deputi gubernur. Ini dinilai semua dan sudah disampaikan oleh yang bersangkutan, dan sudah dibicarakan juga dengan presiden dan wapres. Pak presiden sudah dikasih tahu kelebihan satu sama lain tapi belum diputuskan,” ujarnya di Istana wakil Presiden, Jumat (9/2/2018).

Menurutnya, keputusan tinggal menunggu keputusan presiden saja. Adapun kandidat yang terpilih harus siap dan mampu berkerja menyesuaikan dengan kondisi ekonomi dunia yang cenderung diliputi ketidakpastian.

“Amerika [Serikat] begini sekarang, tiba-tiba [saham] New York jatuh, Amerika mau naikkan bunganya. Jadi ketidakpastiannya harus kita jaga juga jangan sampai [ada] akibatnya untuk Indonesia,” ujarnya.

Dia pun menilai, Gubernur Bank Indonesia tidak boleh terpengaruh dengan tahun politik dan mampu menjaga kondisi moneter agar tetap stabil.

“Maka BI itu harus terpisah dengan pemerintah karena itu [moneter] harus dijaga, pemerintah juga harus mencari gubernur BI yang bisa bekerjasama dengan menteri keuangan karena fiskal dan moneter ini penting sekali harus bersama-sama, ditambah lagi OJK dikit. Itu sudah dibicarakan kelebihan dan kekurangan satu sama lain [dengan presiden dan wapres],” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper