Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menhan: Perlu Komitmen Bersama Hadapi Ancaman Terorisme dan Radikalisme

Kementerian Pertahanan menekankan adanya komitmen bersama dalam menghadapi ancaman terorisme dan radikalisme.
Ryamizard Ryacudu. /ANtara
Ryamizard Ryacudu. /ANtara

Kabar24.com, JAKARTA–Kementerian Pertahanan menekankan adanya komitmen bersama dalam menghadapi ancaman terorisme dan radikalisme.

Saat ini semua negara di kawasan dan di berbagai belahan di dunia (across the globe) sedang menghadapi potensi ancaman yang sangat-sangat nyata. Potensi ancaman tersebut yaitu terorisme dan radikalisme generasi ketiga paska Al-Qaeda dan paska DAESH yang telah dihancurkan di Irak dan Syria, Timur Tengah.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan penanganan ancaman ini memerlukan komitmen dan tindakan bersama yang konkret dan serius.

"Kelompok DAESH Divisi Asia Timur yang berbasis di Asia Tenggara ini memiliki jaringan serta kegiatan yang tersebar dan tertutup. Setelah terdesak dari Timur tengah, maka kawasan Asia Tenggara, khususnya Filipina Selatan dan Laut Sulu telah dipilih untuk dijadikan sebagai salah satu basis kekuatan ISIS yang telah ikut memicu aksi-aksi teror lain di kawasan Asia Tenggara," ucapnya, mengutip keterangan resminya, Kamis (8/2).

Belajar dari pengalaman di Filipina Selatan, lanjutnya, Indonesia juga menyadari bahwa penanganan terorisme tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri tetapi harus dilakukan bersama-sama serta melibatkan mitra-mitra dikawasan.

Hal ini dilandasi fakta bahwa jaringan terorisme yang ada selama ini telah lama terbangun melalui jaringan-jaringan global dan tidak mengenal batas negara (borderless), sehingga untuk mengatasinya juga dibutuhkan pemikiran-pemikiran yang bersifat global pula.

Selain itu diperlukan penanganan kolektif dan tindakan bersama-sama melalui kolaborasi kapabilitas dan interaksi antar negara yang intensif, konstruktif dan konkrit.

Indonesia bersama Malaysia dan Filipina telah terlebih dahulu melaksanakan kegiatan kerja sama yang konkrit antara lain kerja sama Trilateral di Laut Sulu dengan kegiatan patroli terkoordinasi di laut dan udara.

Ke depannya, kerja sama itu akan dilanjutkan dengan patroli terkordinasi di darat yang kesemuanya ditujukan untuk membendung dan mengeliminir pengaruh dan infiltrasi DAESH dan segala bentuk aksi terorisme dan radikalisme yang berusaha masuk ke kawasan Asia Tenggara.

Dia menekankan untuk mengantisipasi potensi ancaman tersebut, enam negara yaitu Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Fiipina dan Thailand sepakat untuk melaksanakan kerja sama baru dengan nama “Our Eyes.” 

Inisiatif ini merupakan kerjasama pertukaran Informasi strategis yang melibatkan unsur pertahanan atau militer dan jaringan intelijen secara terintegrasi.

Inisiatif ini telah diresmikan dan dideklarasikan dalam Joint Statement di Singapura pada Pertemuan Menteri-menteri Pertahanan ASEAN 2018 (ADMM Retreat). 

Konsep ini adalah murni kerjasama untuk mengatasi ancaman terorisme dan radikalisme di kawasan tanpa adanya agenda politik didalamnya.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper