Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cryptocurrency Berpeluang Kehilangan Semua Nilainya

Kepala Riset Investasi Global Goldman Sachs Group Inc. Steve Strongin memperkirakan, nilai tukar mata uang virtual (cryptocurrency) dapat kehilangan seluruh nilainya dalam beberapa waktu ke depan.
Cryptocurrency/Istimewa
Cryptocurrency/Istimewa

Kabar24.com, JAKARTA—Kepala Riset Investasi Global Goldman Sachs Group Inc. Steve Strongin memperkirakan, nilai tukar mata uang virtual (cryptocurrency) dapat kehilangan seluruh nilainya dalam beberapa waktu ke depan.

Strongin menyebutkan, perkiraan itu didasarkan pada terpangkasnya nilai tukar mata uang virtual sepanjang bulan lalu hingga US$500 miliar.

Dia pun memprediksikan, kepopuleran mata uang virtual seperti Bitcoin, Ripple dan Ethereum akan tergantikan oleh jenis alat tukar jenis baru. Kendati demikian, dia tidak menyebutkan perkiraan waktu, kapan nilaicryptocurrency kehilangan nilainya.

“Karena kurangnya nilai intrinsik, mata uang yang tidak mampu memepertahankan pengguna atau peminatnya kemungkinan besar akan kembali diperdagangkan ke titik  paling rendah yakni nol," katanya, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (7/2/2018).

Dia juga menambahkan bahwa kondisi dari mata uang virtual saat ini yang tak mampu mempertahankan nilainya secara jangka panjang, merupakan dampak dari kekurangan yang selama ini dinafikan oleh para pelaku instrumen keuangan baru ini.

Kekurangan itu a.l. transaksi yang lambat karena tidak didukung secara masih di seluruh dunia, tingkat keamanan yang rendah dari aksi pembobolan  atau pembajakan serta biaya perawatan yang tinggi.

"Apakah semua cryptocurrency yang ada sekarang ini akan menjadi Amazon atau Google, atau akankah mereka berakhir seperti banyak alat pencari lain yang sekarang sudah tidak digunakan lagi? Mari kita lihat nanti,” tambahnya.

 Kendati demikian, Strongin tak menutup kemungkinan nilai mata uang virtual akan kembali merangkak naik lebih dari levelnya saat ini. Adapun, dikutip dari coinmarketcap.com , nilai tukar Bitcoin mencapai US$8.191 pada Rabu (7/2) pukul 18.16 WIB.

Nilai tersebut naik dari level terendahnya sejak November 2017 pada Selasa (6/2)lalu yang sempat mencapai US$6.048.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper