Kabar24.com, JAKARTA - Para alumni dan pakar kelautan yang tergabung dalam Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (Iskindo) bertekad mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Tekad itu disampaikan dalam Kongres dan Seminar Iskindo II bertema Peran dan Dukungan Iskindo untuk Akselerasi Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia di Jakarta.
Mengutip siaran pers Kemenko Maritim, Selasa (30/1/2018), Ketua Iskindo DKI Jakarta dan Banten Ahmad Najid mengatakan agenda itu merupakan forum 'pergerakan politis' untuk meluruskan kembali dan mengakselerasi kerja nyata dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
“Dengan Iskindo, saya membayangkan kita akan semakin melesat jauh di lautan dengan Jet Foil 5G. Ini filosofi bahwa kita alumni dan sarjana kelautan ditakdirkan sebagai ‘pengawal laut Nusantara’,” ujarnya.
Moto Jet Foil 5G adalah akronim dari Jelas, Efektif, dan Terukur, Forum Ilmiah Kelautan yang Gesit Berpikir, Gesit Berkarya, Gesit Bergerak, Gesit Bergaul dan Gesit Beramal serta Berdoa.
Sembari berkilas balik, Najid memaparkan sebagian besar anggota Iskindo pada 12 September 2014 memberi masukan dan dukungan bagi Presiden dan Wakil Presiden terpilih hasil Pemilihan Presiden 9 Juli 2014 agar membentuk Kemenko Maritim.
“Tujuannya untuk memudahkan dan melancarkan tugas dan fungsi koordinasi dan sinkronisasi program antarkementerian atau lembaga yang menyelenggarakan urusan kelautan dan kemaritiman,” jelasnya.
Iskindo merekomendasikan sekurangnya ada lima kriteria pemilihan Menko Maritim. Pilihan Presiden dan Wakil Presiden lantas jatuh pada Indroyono Soesilo yang seorang pakar dan profesional di Badan Pangan Dunia (FAO). Jabatan kemudian dilanjutkan oleh Rizal Ramli dan Luhut Pandjaitan.
Iskindo merupakan wadah representasi alumni Ilmu dan Teknologi Kelautan dengan jumlah anggota sekitar 15.000 orang.