Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AMKI Ingin Kampus Cegah Berkembangnya Paham Radikalisme

Asosiasi Masjid Kampus Indonesis atau AMKI gencar menangkal paham radikalisme agar tidak masuk ke lingkungan perguruan tinggi.
Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia Herry Suhardiyanto (dari kiri), Menkominfo Rudiantara, Menristek dan Dikti Muhammad Natsir, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, dan Sekretaris Utama BNPT R. Gautama Wiranegara menghadiri Deklarasi Anti Radikalisme Perguruan Tinggi di Jawa Barat, di kampus Unpad, Bandung, Jawa Barat, Jumat (14/7)./JIBI-Rachman
Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia Herry Suhardiyanto (dari kiri), Menkominfo Rudiantara, Menristek dan Dikti Muhammad Natsir, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, dan Sekretaris Utama BNPT R. Gautama Wiranegara menghadiri Deklarasi Anti Radikalisme Perguruan Tinggi di Jawa Barat, di kampus Unpad, Bandung, Jawa Barat, Jumat (14/7)./JIBI-Rachman

Kabar24.com, JAKARTA — Asosiasi Masjid Kampus Indonesis atau AMKI gencar menangkal paham radikalisme agar tidak masuk ke lingkungan perguruan tinggi.

Ditemui selepas bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia, Ketua Umum AMKI Hermawan Kresno Dipojono mengakui jika ada satu atau dua kasus radikalisme yang datangnya dari kampus.

Dia mengatakan, dalam pertemuan tersebut salah satu yang dibahas adalah isu radikalisme.

“Kami tidak ingin ada semacam persepsi masjid kamus menjadi tempat berkembangnya radikalisme,” katanya, Senin (22/1/2018).

Terkait dengan hal itu, pihaknya pun menggandeng berbagai institusi untuk bekerjasama menangkal masalah tersebut seperti ormas Islam, Kementerian Agama hingga Kementerian Riset dan teknologi.

Dalam kesempatan yang sama Ketua Dewan Penasihat AMKI Soelaeman mengatakan pengurus masjid kampus bisa diandalkan untuk menangkal radikalisme.

Dia menegaskan, penangkalan radikalisme di masjid kampus pun menjadi program kerja yang utama.

“Kami membangun jaringan masjid kampus se-Indonesia. Kami menerbitkan buku panduan khutbah Jumat sehingga ada keseragaman di antara masjid yang ada. Dan dalam waktu rutin 6 bulan pengurus wilayah bertemu dan setahun sekali rakernas. Di situ kami konsolidasi, para pengurus masjid kampus termasuk yang bisa diandalkan menahan radikalisme ini dan ini salah satu program yang utama,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper