Bisnis.com, JAKARTA—Menteri Lingkungan Hidup India memberlakukan batasan untuk impor petroleum coke atau kokas di ibu kota New Delhi dan Daerah sekiyarnya dalam upaya menekan peningkatan polusi udara.
Pabrik semen di wilayah ibu lota yang masih menggunakan kokas sebagai bahan bakar diharuskan memiliki izin dari badan pengontrol polusi untuk bisa melanjutkan operasinya.
Kementerian Lingkungan Hidup India juga melarang impor kokas untuk tujuan perdagangan di ibu kota dan menambahkan bahakan jika industri diizinkan untuk menggunalan kokas, mereka tidak diizinkan untuk menyimpan stok lebih dari tiga bulan besaran konsumsi.
India juga akan melacak perdagangan komoditas ini dan telah meminta baik penjual dan pembeli untuk menyerahkan laporan bulanan terkait transaksi yang berhubungan dengan kokas.
India merupakan negara pengonsumsi kokas terbesar. Berdasarkan Carnegie-Tsinghua Center for Global Policy, kokas adalah bahan karbon padat gelap yang mengeluarkan gas rumah kaca 11 persen lebih banyak dibandingkan batu bara.