Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belajar dari Museum Bahari, Pemerintah Akan Lebih Serius Kelola Museum

Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia Sofyan Djalil mengatakan pemerintah sangat terpukul dengan kebakaran yang terjadi di Museum Bahari, Jakarta pada Selasa (16/1/2018).
Gedung Museum Bahari di Jalan Pasar Ikan, Penjaringan terbakar, Jakarta, Selasa (16/1/2018)./Antara-Hadi Abdat
Gedung Museum Bahari di Jalan Pasar Ikan, Penjaringan terbakar, Jakarta, Selasa (16/1/2018)./Antara-Hadi Abdat

Kabar24.com, CIKARANG - Pemerintah sangat terpukul dengan kebakaran yang terjadi di Museum Bahari, Jakarta, pada Selasa (16/1/2018). Belajar dari pengalaman tersebut, pemerintah akan lebih serius merencanakan pembangunan Museum Seni Rupa (Fine Art) Indonesia di masa mendatang.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia Sofyan Djalil ketika menghadiri pembukaan pameran International Arts Exhibition, First Among Equal di Jababeka Convention Center, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (171/1/2018).

"Kita mendengar berita menyedihkan soal terbakarnya Museum Bahari. Presiden mengatakan sudah saatnya kita harus mulai membuat Museum Fine Arts Indonesia. Barangkali kita harus lebih banyak kerjasama dengan pihak swasta, karena dari pengalaman kemarin [terbakarnya Museum Bahari akibat pengelolaan yang buruk], supaya bisa dikelola dengan lebih professional," katanya.

Museum Bahari dilalap api kemarin, tepatnya pada 08.55 WIB. Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta akhirnya mampu memadamkan api yang di Blok C lantai 2 pada pukul 11.00 WIB. Kerugian akibat kebakaran tersebut diperkirakan sangat besar karena banyak benda pusaka dan bersejarah yang sudah berusia ratusan tahun.

Selain menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo tentang hajat membuat museum seni rupa Indonesia, Sofyan juga mengapreasiasi acara pameran yang digelar oleh Jababeka Group tersebut. Dirinya menyebutkan bahwa memang sudah saatnya untuk bangsa Indonesia mulai lebih menghargai karya seni. 

"Sudah masanya kita memerhatikan seni, karena saat masyarakatnya juga semakin kaya secara ekonomi. Maka penghargaan terhadap seninya juga akan lebih baik. Besar potensi untuk cultural heritage bisa menjadi inspirasi untuk seni di masa mendatang," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper