Kabar24.com, MALANG—Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengembangkan dan memprodsuksi lewat UMM Bakary, salah satu unit usaha perguruan tinggi swasta tersebut, roti tanpa bahan pengawet.
Kepala Produksi UMM Bakery sekaligus dosen Ilmu Teknolgo Pangan (ITP) UMM Desiana Nuriza Putri mengatakan ide mengembangkan dan memproduksi roti tanpa bahan pengawet itu bermula dari lolosnya proposal pengabdian pada masayakat Program Iptek bagi Kreativitas dan Inovasi Kampus (IbKIK) yang didanai oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
a“Awalnya, ide usaha tersebut datang dari dosen Ilmu Teknologi Pangan (ITP) UMM. Damat yang mengajukan proposal pengabdian pada masyarakat Roti Manis Fungsional pada 2013 silam,” katanya di Malang, Rabu (17/1/2018).’
Saat itu Damat melihat, kata Desiana, tidak hanya mempunyai nilai ekonomi, peluang usaha di bidang bakery juga dapat menjadi media pembelajaran mahasiswa.
“Salah satu alasan Pak Damat mengajukan ke IbKIK adalah agar mahasiswa ITP memiliki wadah untuk praktikum secara langsung, yang mana hasil praktikum tersebut dapat dikembangkan di UMM Bakery,” tuturnya.
Menurut dia, usaha tersebut mendapat sambutan positif. Mempunyai beberapa kelebihan, saat ini UMM Bakery telah berkembang dan memiliki beberapa varian mulai dari roti sosis, roti mini, roti kepang hingga pizza dengan berbagai rasa.
Baca Juga
Keunggulan khas yang dimiliki produk UMM Bakery yakni bebas bahan pengawet, selain ras. Bukan hanya itu, UMM Bakery juga menjual produknya dengan harga terjangkau mulai kisaran Rp1.500-Rp 4.500/biji.
UMM Bakery, kata dia, akan terus meningkatkan kualitas produknya. Saat ini chef UMM Bakery tengah berinovasi, menyiapkan formula baru untuk mengembangkan jenis roti yang lain.
“Rencananya Februari kami akan me-launching varian baru,”ucapnya.