Kabar24.com, JAKARTA - Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama dan Taiwan Halal Integrity Development Association (THIDA) tengah menjajaki kerja sama bidang jaminan produk halal.
Kepala BPJPH Kemenag, Sukoso, mengatakan sampai saat ini BPJPH menerima banyak kunjungan dari berbagai pihak, termasuk yang menawarkan kerja sama di bidang jaminan produk halal (JPH).
“Mereka antara lain dari India, Meksiko, Korea Selatan, Kroasia, Jerman, Belgia dan juga dari negara-negara Asean. Dan sekarang kami menerima kunjungan Taiwan Halal Integrity Development Association,” katanya.
Dalam situs resmi Kemenag pada Rabu (17/1/2018) dia menjelaskan pada dasarnya pihak Kemenag melalui BPJPH senantiasa membuka kesempatan bagi berbagai pihak yang ingin menjalin kerja sama.
Sebab, lanjutnya, BPJPH senantiasa bersedia untuk berpatner dengan pihak manapun, selama kerja sama itu bertujuan agar produk halal itu dapat terpenuhi berdasarkan standar Majlis Ulama Indonesia (MUI) dan bukan standar oleh pihak mitra.
Menurutnya, cukup banyaknya pihak yang telah mengajukan tawaran kerja sama itu maka diharapkan agar Peraturan Pemerintah (PP) mengenai Jaminan Produk Halal (JPH) dapat segera rampung dan merealisasikan tawaran kerja sama itu.
Sementara itu Wakil Presiden Taiwan Halal Integrity Development Association (THIDA), Salahuding Ma, menjelaskan saat ini umat Islam di Taiwan masih tergolong minoritas karena hanya 1% dari total penduduk Taiwan.
Namun, lanjutnya, tidak menutup kemungkinan perkembangan umat Islam di Taiwan semakin meningkat. Kebanyakan dari mereka adalah tenaga kerja dari luar negeri seperti Indonesia yang bekerja di Taiwan.
Hal tersebut mengakibatkan kebutuhan akan makanan halal juga harus dipenuhi, dan melalui produk halal itu pihaknya bertekad untuk terus memperkenalkan Islam di Taiwan.
“Saat ini adalah saat yang tepat di mana orang-orang akan mendengarkan kami mengenai apa itu halal. Halal itu tidak hanya untuk makanan, akan tetapi mengenai kehidupan, komersil, masyarakat dan segala hal,” ujarnya.