Kabar24.com, JAKARTA — Kepolisian Daerah Jawa Timur menjamin distribusi beras di Jatim lancar, walaupun harga komoditas itu berada di atas harga eceran tertinggi.
Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Pol. Frans Barung Mangera mengatakan bahwa saat ini stok beras di provinsi tersebut masih mencukupi. Bahkan, Jatim mampu mengirim pasokan ke Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
“Jatim menjaga agar distribusi tidak terhambat dan Polri akan amankan agar tidak terjadi kartelisasi dan penimbunan,” katanya kepada Bisnis.com, Selasa (16/1/2018).
Frans mengatakan saat ini harga rata-rata beras medium di Jatim berkisar Rp12.000 per kg, sedangkan beras premium Rp13.000-Rp13.500 per kg.
Menurutnya, harga beras tersebut di bawah Jakarta yang sudah mencapai Rp14.000-Rp15.000 per kg.
Meski begitu, Frans mengakui bahwa banderol beras di Jatim masih di atas harga eceran tertinggi (HET). Sesuai penetapan Kementerian Perdagangan, beras medium dan premium di Jawa seharusnya berturut-turut Rp9.450 dan Rp12.800.
Menurut Frans, harga di atas HET disebabkan permintaan di Jatim masih tinggi. Bukan tak mungkin, ujar dia, disparitas harga dengan Jakarta memungkinkan stok beras di Jatim mengalir ke Ibu Kota.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Jatim merupakan lumbung padi terbesar di Indonesia. Pada 2016, provinsi itu menghasilkan 13,63 juta ton padi atau berkontribusi atas 17,17% produksi padi nasional.