Kabar24.com, JAKARTA - Politik primordial pada Pilkada 2018 diyakini masih tetap ada, namun tidak semasif sebagaimana yang terjadi pada Pilgub DKI Jakarta tahun lalu.
Pengamat politik dari Charta Politica Yunarto Wijaya mengatakan para broker politik menilai Pilkada DKI Jakarta yang mengusung isu primordial dan sukses menjungkalkan petahana akan diterapkan di daerah lain pada kontestasi tahun ini.
“Namun, saya menilai di daerah lain tidak akan seekstrim seperti di DKI Jakarta,” ujarnya pada Kamis (11/1/2018).
Hal ini dikarenakan pada daerah tidak ditemukan sosok kontroversial seperti Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dianggap memiliki perbedaan primordial secara mencolok dibandingkan dengan kandidat lain.
Selain itu, lanjutnya, daerah lain tidak mudah disusupi oleh para broker politik tingkat nasional sebagaimana yang terjadi di Pilkada DKI Jakarta.
Dia juga melihat bahwa isu primordial dalam pemilihan tahun ini tidak sekencang pada 2017 karena TNI di bawah kepemimpinan Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Tito Karnavian telah menunjukkan komitmen kekompakan dan harmonis.
Baca Juga
“Isu primordial akan mencuat saat terjadi disharmoni antara TNI dan Polri. Dulu hal ini mengemuka,” ujarnya.