Bisnis.com, JAKARTA-Permintaan masyarakat untuk membuat paspor baru dan perpanjangannya cukup tinggi seperti yang terlihat dari antrean panjang mereka di halaman sisi barat Mal Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan dalam dua hari ini, Sabtu-Minggu (6-7/1/2018).
Banyak dari mereka yang sudah berada di baris antrean paling depan sejak tadi malam, Sabtu (6/1/2018) pukul 11.00 WIB dan Minggu dini hari (7/1/2018), untuk mendapatkan nomor antre layanan perpanjangan paspor elektronik (electronic passport) di mal tersebut.
Jumlah orang yang antre mengikuti program Layanan Paspor Simpatik Imigrasi Jakarta Selatan Goes to Mall itu mencapai lebih dari 500 orang. Padahal, kuota paspor yang tersedia di Mal Gandaria City hanya untuk 200 paspor.
Saifuddin, warga Pondok Labu, Jakarta Selatan, mengatakan sudah masuk dalam atrean panjang yang mengular panjang sekitar pada pukul 04.10 WIB, disela gantian salat Subuh dengan adiknya.
“Tapi, sekitar pukul 05.00 WIB petugas security mal memberitahu deret antrean paling belakang bahwa jumlah pemohon yang terdaftar sudah 167 orang. Kemudian adik saya langsung lihat ke depan, memastikan,” ujarnya.
Tidak lama berselang adiknya datang mengabarkan kuota 200 orang habis. Sehingga, sisanya yang masih berdiri antre panjang berjajar dua-dua orang tersebut diperkirakan jumlahnya mecapai sekitar 200-250 orang yang tidak dapat kuota.
Petugas security Mal Gandaraia City, I Nyoman, mengatakan dirinya dan para petugas security yang lain sifatnya hanya membantu pihak Kantor Imigrasi Jakarta Selatan dan masyarakat yang akan memperpanjang paspor.
“Kami hanya membantu. Sejak tadi malam sudah ada yang datang, duduk di line antrean. Pencatatan nama pengantre baru kami mulai pukuk 04.00 WIB dan pihak petugas Kantor Imigrasi mulai buka layanan sekitar 09.30 WIB,” ujarnya.
Banyak pengantre yang tidak langsung pulang setelah mengetahui kuota habis. Tetapi mereka kumpul-kumpul “ngerumpi” merasa saling kenal setelah bersama-sama berdiri mengantre sejak pagi dan juga senasib tidak dapat kuota.
Adapun tema rumpian mereka seputar pengurusan paspor yang pengurusannya justru semakin merepotkan. Diantara mereka ada yang bicara dengan nada kesal dan kecewa. Namun juga ada yang bersikap tenang skarena paspornya belum digunakan dalam waktu dekat ini.
Sulistiyo, warga Pesanggrahan Jakarta Selatan, mengatakan kondisi sekarang, baik di Mal Gandaria City maupun Kantor Imigrasi, yang kuotanya terbatas itu justru menunjukkan belum siapnya pihak kantor imigrasi melaksanakan sistem online.
“Saya sudah ke Kantor Imigrasi Pondok Pinang Jakarta. Petugas di sana bilang pendaftaran harus secara online. Tetapi, coba anda buka secara online, seluruh kantor imigrasi menyatakan kuota habis untuk Januari,” ujarnya.
Sementara itu Fahma, dari Ciputat Tangsel, mengatakan sistem online seharusnya untuk memudahkan masyarakat, dan bukan sebaliknya. dan seluruh kantor imigrasi kuotanya untuk Januari sudah habis. “Apa benar itu,” tanya dia.
“Artinya, kondisi ini justru memberi peluang bagi para calo, termasuk oknum di Kantor Imigrasi yang memainkan kuota. Selain itu juga membuka peluang joki yang tugasnya mewakili antre nomor pendaftaran,” ujarnya.
Perbincangan tanpa moderator itu berakhir dengan kesimpulan bahwa infrastruktur dan sumber daya manusia di Kantor Imigrasi belum siap melaksanakan sistem online untuk pembuatan paspor baru dan perpanjangan masa berlakunya.