Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Askrindo Malang Himpun Premi Rp35 Miliar di 2017

PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo Cabang Malang berhasil menghimpun premi sebesar Rp35 miliar di 2017.
PT Askrindo. /Bisnis.com
PT Askrindo. /Bisnis.com

Kabar24.com, MALANG—PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo Cabang Malang berhasil menghimpun premi sebesar Rp35 miliar di 2017.

Area Managing Director PT Askrindo Cabang Malang Ahmad Rughbi mengatakan realisasi penghimpunan premi sebesar itu berarti tumbuh 17% bila disbanding realiasi penghimpunan premi di 2016.

“Hal itu menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi,” katanya di Malang, Rabu (3/1/2018).
Secara asumsi dengan adanya pertumbuhan ekonomi, maka penyaluran kredit maupun kebutuhan asuransi akan meningkat.

Namun apakah kondisinya juga berlaku pada perusahaan asuransi umum lainnya, dia mengku tidak tahu karena pelaku usaha di bidang jasa asuransi cukup banyak di Malang, yakni sekitar 36 pelaku.

Dari sisi target, penghimpunan premi sebesar itu melampaui untuk KUR, sedangkan untuk nonKUR pencapaiannya sebesar 75%. Target penghimpunan KUR di 2017 dipatok Rp13 miliar. Dari jenis kredit yang dilindungi Askrindo, 65% KUR dan sisanya nonKUR.

Terkait pembayaran klaim, kata dia, sepanjang 2017 menembus angka Rp22 miliar. Dana sebesar itu untuk pembayaran klaim KUR 70% dan sisanya nonKUR.

Bila dibandingkan realisasi pembayaran klaim di 2016, dia meyakinkan, justru turun sebesar 18,50%. Hal itu menunjukkan perbankan sebagi penyalur kredit melakukan penyaluran kredit dan mitigasi risiko semakin prudent.

Terkait dengan target penghimpunan premi di 2018, kata dia, masih belum ditetapkan. Cabang belum memperoleh pembagian dari kantor pusat.

Namun, dia memproyeksikan, penghimpunan premi akan lebih tinggi bila dibandingkan 2017. Sebagai indikasi, plafond KUR di 2018 lebih tinggi daripada di 2017.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang memproyeksikan penyaluran kredit perbankan di wilayah kerja lembaga tersebut bisa tumbuh 10%-11% di 2018.

Kepala OJK Malang Widodo mengatakan dengan proyeksi pertumbuhan kredit perbankan sebesar itu berarti lebih tinggi realisasi pertumbuhan kredit di 2017.

“Di 2017, pertumbuhan kredit perbankan diperkirakan sampai 8%-9%, sesuai dengan proyeksi kantor pusat,” katanya dalam suatu kesempatan.

Optimisme terhadap pertumbuhan kredit sebesar itu di 2018, karta Widodo, karena diperkirakan semakin membaiknya prospek ekonomi global dan domestik.

Sektor yang banyak menyerap kredit perbankan, terutama sektor perdagangan, pertanian, juga sektor properti, dan lainnya.

Salah satu pendorong ekspansi kredit, pembiayaan lewat program KUR. Dengan ditingkatkan plafond KUR di 2018, maka otomatis penyalurannya akan lebih meningkat. Namun OJK mendorong agar KUR lebih banyak disalurkan ke sektor produktif di tahun depan.

Dalam keterangan resminya, OJK terus berupaya mendorong pembiayaan KUR agar lebih diarahkan ke sektor produktif. Jumlah realisasi pembiyaan sampai dengan November 2017 yang telah disalurkan melalui program KUR mencapai Rp91,40 triliun atau 85,66% dari plafond 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper