Kabar24.com, DENPASAR -- Jumlah rumah bersubdi yang terjual pada 2017 jauh dibawah target yakni hanya sebanyak 3.000 unit lantaran adanya aktivitas Gunung Agung.
Adapun target penjualan rumah bersubdisi di Bali pada 2017 yakni sebanyak 5.000 unit.
Ketua Real Estat Indonesia (REI) Bali Pande Agus Permana Widura mengatakan aktivita Gunung Agung sangat mempengaruhi pembangunan rumah bersubdisi di Karangasem. Kabupaten Karangasem sendiri merupakan salah satu dari 2 kabupaten lainnya yakni Buleleng dan Jembarana.
"Padahal rumah seharga Rp300 juta ke bawah responnya sangat bagus," katanya kepasa Bisnis, Selasa (2/1/2018).
Selain karena Gunung Agung, tidak tercapainya target penjualan pada 2017 juga karena terbentur perda masing-masing kabupaten mengenai luasan lahan.
Adapun secara nasional luasan lahan rumah bersubsidi minimal 50.meter persegi. Sementara ada Perda yang mengatur luasan lahan yang dibangun harus 100 meter persegi.
"Ada kabupaten yang mengatur luasan lahan melalui perda," sebutnya.
Selain itu, minimnya bank penyalur kredit juga menjadi faktor penghambat lainnya.
Dia pun menarget pada tahun ini, makin banyak bank-bank yang terlibat memberikan kredit rumah bersubsidi.
"2018 kami akan merangkul bank penyalur lain selain BTN," sebutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=300&h=221)
