Kabar24.com, JAKARTA—Bakal calon gubenur Jawa Barat Deddy Mizwar memaklumi keputusan Partai Keadilan Sejahtera yang mencabut dukungan terhadap dirinya.
“Dengan penuh kesantunan, mereka menyampaikan bahwa mereka mematuhi keputusan dari DPP PKS, dan hal itu amat sangat saya bisa pahami. Justru itu menunjukkan sikap loyalitasnya yang sempurna pada partainya, saya sangat respek dengan hal tersebut,” kata Deddy dalam keterangan resmi, Sabtu (30/12).
Menurutnya, dinamika politik hendaknya dimaknai sebagai sebuah kontestasi persahabatan, bukan ajang untuk berakhir pada saling benci dan caci maki.
Lebih lanjut, dia menuturkan masyarakat adalah modal utama dalam pembangunan bangsa, maka persatuan dan kesatuan harus dikedepankan.
“Inilah mengapa saya tidak pernah terlalu tertarik menggulirkan isu SARA dalam kontestasi pilkada, sesuatu yang pada masyarakat akar rumput bisa jadi hanya akan menyisakan perasaan saling benci yang justru kontraproduktif untuk kita bersama meretas peradaban madani di bumi pertiwi.”
Meski begitu, Deddy menyayangkan pencabutan dukungan PKS terhadap dia, yang dipasangkan bersama Ahmad Syaikhu. Ia mengatakan Wakil Bupati Bekasi itu sudah dikenalnya sejak lama.
Baca Juga
“Dia tetangga saya di Bekasi. Guru ngaji di kompleks. Saya tetap rakyatnya di Bekasi. Dia bukan kenalan baru,” ucapnya.
Dalam pemilihan kepala daerah Jawa Barat 2018, PKS sebenarnya telah menyatakan mendukung Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu. PKS juga bersepakat berkoalisi dengan Partai Demokrat.
Namun keputusan itu berubah. PKS memutuskan mundur dan bergabung dengan Partai Gerindra dan PAN untuk mendukung Sudrajat-Ahmad Syaikhu.