Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bulog Sumsel Babel Pastikan Stok Beras Aman Hingga Februari 2018

Perum Bulog Divisi Regional Sumatra Selatan dan Bangka Belitung memastikan stok beras untuk wilayah itu aman seiring ketersediaan pasokan yang ada di gudang Bulog yang cukup hingga Februari 2018. Kepala Perum Bulog Divre Sumsel Babel Bakhtiar mengatakan saat ini terdapat 24.000 ton beras yang disimpan dalam gudang Bulog.
Pekerja membongkar muatan beras Bulog dari kapal, di Pelabuhan Krueng Geukueh, Aceh Utara, Aceh, Rabu (30/8)./ANTARA-Rahmad
Pekerja membongkar muatan beras Bulog dari kapal, di Pelabuhan Krueng Geukueh, Aceh Utara, Aceh, Rabu (30/8)./ANTARA-Rahmad

Bisnis.com, PALEMBANG - Perum Bulog Divisi Regional Sumatra Selatan dan Bangka Belitung memastikan stok beras untuk wilayah itu aman seiring ketersediaan pasokan yang ada di gudang Bulog yang cukup hingga Februari 2018.

Kepala Perum Bulog Divre Sumsel Babel Bakhtiar mengatakan saat ini terdapat 24.000 ton beras yang disimpan dalam gudang Bulog. "Stok beras kita cukup. Masyarakat tidak usah khawatir. Beras kita tetap aman, sebab di gudang masih cukup banyak beras dan memenuhi hingga Februari mendatang," ungkapnya, Kamis (28/12/2017).

Bakhtiar menerangkan ketersediaan beras di gudang Bulog tetap dalam pengawasan meski kondisinya menumpuk. Petugas gudang selalu rutin melakukan pengecekan kondisi beras setiap hari sebagai upaya untuk meminimalisir adanya beras dengan kualitas rendah seperti berkutu, bau dan sebagainya.

Jumlah ketersediaan beras di gudang diprediksi tetap akan bertambah. Sebab hingga akhir tahun nanti, penyerapan beras para petani tetap dilakukan Perum Bulog Divre Sumsel Babel.

Namun diakui, penyerapan beras tahun ini cukup rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya. "Tahun ini, penyerapan tidak tercapai dari target, penyerapan hanya 36.000 ton atau 36% dari target sekitar 100.000-120.000 ton," sebutnya.

Tidak terpenuhinya target penyerapan karena Harga Pembelian Pemerintah (HPP) lebih rendah dari harga pasar. Selain itu, beras petani di Sumsel dan Babel banyak yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditentukan pemerintah, sehingga beresiko akan rusak ketika distok di gudang.

“Kami ikuti sesuai ketentuan yang telah diberlakukan pemerintah. Risiko jika ditampung akan rusak," jelas Bakhtiar.

Dia menambahkan kendala lain yakni panen dari beras petani di Sumsel Babel banyak yang sudah diserap oleh daerah lain. Seperti Lampung, Bengkulu dan Jambi.

Selama ini, beras yang diserap dari petani berasal dari Kabupaten Banyuasin dan Lubuk Linggau serta Belitang, OKU Timur. Penyerapan tertinggi berasal dari Belitang hampir mencapai 60% dari 36.000 ton saat ini. Untuk tahun depan diestimasikan target masih sesuai dengan Rencana Kerja Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan sekitar 100.000-120.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper