Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Kegiatan Pencegahan Korupsi KPK Sepanjang 2017

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mengatakan, selain menyasar implementasi pelayanan terpadu satu pintu, penguatan aparatur pengawas, dan elektronifikasi pengadaan barang jasa, pihaknya juga mendorong setiap pemda untuk secara bertahap mengimplementasikan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).
Ketua KPK Agus Rahardjo memasuki mobil usai rapat terbatas tentang rencana pembentukan Detasemen Khusus tindak pidana korupsi (Densus tipikor) oleh mabes Polri di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (24/10)./ANTARA-Rosa Panggabean
Ketua KPK Agus Rahardjo memasuki mobil usai rapat terbatas tentang rencana pembentukan Detasemen Khusus tindak pidana korupsi (Densus tipikor) oleh mabes Polri di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (24/10)./ANTARA-Rosa Panggabean

Kabar24.com, JAKARTA — Ada serangkaian kegiatan pencegahan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama 2017.

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mengatakan, selain menyasar implementasi pelayanan terpadu satu pintu, penguatan aparatur pengawas, dan elektronifikasi pengadaan barang jasa, pihaknya juga mendorong setiap pemda untuk secara bertahap mengimplementasikan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).

“Dengan TPP yang lebih baik, diharapkan perilaku koruptif dari setiap aparatur pemerintah semakin berkurang. Upaya yang dilakukan adalah dengan mendorong setiap pemda membuat dan menerapkan secara konsisten regulasi tentang TPP, pembayaran TPP tidak hanya berdasarkan disiplin, dan penerapan Sasaran Kinerja Pegawai secara online,” katanya, dalam laporan akhir tahun pemberantasan korupsi, Rabu (27/12/2017).

Sebagai upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dilakukan dengan penguatan kapasitas fiskal daerah melalui optimalisasi pendapatan daerah.

Salah satunya dengan mengoptimalkan potensi penerimaan daerah melalui implementasi e-Samsat yang transparan dan akuntabel. Bentuk intervensi yang dilakukan di antaranya dengan mendorong pengembangan sarana; prasarana seperti penguatan SDM, integrasi data dengan Polri, Jasa Raharja, dan perbankan; dan penggunaan teknologi informasi dalam proses pelayanan Samsat.

Pencegahan yang ofensif tahun ini terhadap tujuh sektor strategis yang menjadi fokus KPK yaitu sumber daya alam, minyak dan gas bumi, kesehatan, pangan, infrastruktur, reformasi birokrasi dan penegakan hukum, dan sektor pendidikan, berhasil mendorong kenaikan pendapatan negara dan mencegah potensi kerugian negara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper