Bisnis.com, JAKARTA — DPP Partai Golkar meminta Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan lobi politik terkait pencalonannya dalam kontestasi Pilkada Jawa Barat 2018.
Sebelumnya, DPP Partai Golkar sudah mencabut dukungan terhadap Ridwan Kamil dalam pencalonannya dalam kontestasi politik tersebut, pasca Airlangga Hartarto menjadi ketua umum pertai berlambang beringin itu menggantikan Setya Novanto.
DPP Partai Golkar sebelumnya pun sudah menunjuk Dedi Mulyadi sebagai calon gubernur maupun wakil gubernur di Jawa Barat.
“Diserahkan ke DPD berserta DPP untuk melakukan lobi-lobi politik berdasarkan dinamika politik di Jabar. Saudara Dedi kita tugaskan untuk melakukan lobi-lobi. Baik kepada PDIP maupun kepada partai-partai lain yang memungkinkan berkoalisi dengan Golkar. Karena Golkar tidak cukup, di sana masih butuh tambahan kursi dari partai lain maka perlu ada koalisi,” kata Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid, Jumat (22/12).
Seperti diketahui, di DPRD Jawa Barat Partai Golkar hanya memiliki 17 kursi. Sementara itu, Ketua Kordinator Pemenangan Pemilu Wilayah Indonesia 1 Partai Golkar Nusron Wahid mengatakan ada tiga opsi yang bisa diambil partainya terkait pilkada Jawa Barat.
Pertama, berkoalisi dengan Partai Demokrat dan mengusung calon petahana Deddy Mizwar. Menurutnya, terkait siapa yang akan menempati posisi gubernur atau wakilnya sedang dirundingkan.
Baca Juga
Kedua, berkoalisi dengan Partai Nasdem, PKB, dan PPP yang sudah mengusung Ridwan Kamil. Dengan catatan, calon wakil gubernurnya adalah adalah Dedi Mulyadi. Opsi ketiga, dengan PDIP. Dalam opsi terakhir ini, kata dia, figur calon dari PDIP memang belum ditentukan.
“Pokoknya gini. Kita sedang berkomunikasi dengan tiga kekuatan. Dengan Demokrat yaitu Deddy Mizwar,. Dengan Nasdem, PKB, PPP yaitu Ridwan Kamil, yang ketiga PDID. Kata kuncinya tetap Dedi Mulyadi,” ujarnya.
Menurutnya, semua koalisi sangat memungkinkan apa lagi di provinsi Jawa Barat selalu terjadi kejutan.