Bisnis.com, JAKARTA - World Zakat Forum mengajak seluruh lembaga zakat di seluruh dunia, khususnya yang menjadi anggota forum tersebut, untuk membantu Palestina tekait dengan status Yerusalem sekarang.
Sekretaris Jendral World Zakat Forum (WZF), Bambang Sudibyo, mengatakan bantuan untuk Palestina dilakukan dengan berkampanye penggalangan dana di masing-masing negera lembaga zakat itu berada.
"Penggalangan dana ini sebagai antisipasi terjadinya krisis kemanusiaan yang dapat terjadi karena dampak konflik antara Israel dan Palestina. Ini adalah bagian dari rasa persaudaraan dan solidaritas kita di seluruh dunia," katanya, Senin (18/12/2017).
Menurutnya, WZF beranggotakan perwakilan dari lembaga zakat dan para ahli zakat dari sebanyak 21 negara: Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Vietnam, India, Bangladesh, Arab Saudi, Yordania, Kuwait, Qatar, Turki , Bosnia dan Herzegovina, Inggris Raya, Mesir, Maroko, Uganda, Sudan, Nigeria, South Afrika, dan Amerika Serikat.
WZF itu, imbuhnhya, juga bekerja untuk membangun transparansi, profesional dan kepercayaan manajemen zakat, serta melakukan analisa kontribusi zakat dalam bidang sosial pemberdayaan masyarakat, peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup penerima manfaat zakat.
Dia menjelaskan WZF menolak keras segala bentuk klaim Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan mendorong negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) agar meningkatkan tekanan politiknya.
Anggota OKI dapat meningkatkan tekanan politiknya untuk memastikan keselamatan Masjid Al Aqsha sebagai kiblat pertama dan salah satu masjid terpenting bagi umat muslim se dunia.
Selain itu, lanjutnya, WZF juga meminta Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengambil langkah-langkah penting untuk memastikan perdamaian antara Palestina dan Israel.
“Kami juga meminta agar menghindari segala bentuk aksi yang dapat merusak upaya perdamaian kedua negara," tegasnya.
Bambang yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyatakan lembaga yang dipimpin sudah aktif membantu perjuangan rakyat Palestina sejak 2009, melalui berbagai bentuk bantuan.