Masa Tenang
Sementara itu, saat menegaskan kembali posisi Washington yang tidak dapat mentolerir nuklir Korea Utara, Tillerson mengatakan bahwa Amerika Serikat "siap untuk berbicara kapanpun mereka siap untuk berbicara", namun pertama-tama harus ada "masa tenang "tanpa uji coba nuklir dan rudal."
Kepala urusan politik Perserikatan Bangsa-Bangsa Jeffrey Feltman, yang mengunjungi Pyongyang pekan lalu, mengatakan bahwa pejabat senior Korea Utara tidak menawarkan komitmen untuk melakukan pembicaraan, namun dia yakin "pintu telah dibiarkan terbuka".
"Waktu akan memberi tahu apa dampak dari diskusi kami, tapi saya pikir kita telah membiarkan pintu terbuka dan saya sangat berharap bahwa pintu solusi yang dinegosiasikan sekarang akan dibuka luas," kata Feltman kepada wartawan setelah memberikan briefing pada Dewan Keamanan PBB, Selasa (12/12/2017).
Nyatanya, Tidak semua orang siap untuk melakukan pembicaraan.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan menekankan kepada sekretaris jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk melakukan perundingan dengan Korea Utara dan sebaliknya akan mendesak tekanan maksimal agar program tersebut dapat ditinggalkan, kata seorang pejabat Jepang.
Sementara itu Korea Selatan melanjutkan latihan militernya dengan Amerika Serikat untuk memastikan kesiapan pasukan militernya. Latihan itu dinilai Korea Utara sebagai persiapan perang.
Secara terpisah, pasukan selatan mengatakan pada Rabu bahwa pihaknya berhasil menembak jatuh rudal udara-ke-udara dari helikopter Apache.