Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GMPG: Perbaikan Kepemimpinan Golkar Jangan Berorientasi Pribadi

Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia mengatakan, langkah memperbaiki partai harus konsisten. Dia menilai, kepemimpinan di tubuh Golkar saat ini hanya berorientasi kepada kepentingan pribadi dan kelompok yang dicitrakan seolah-olah kepentingan partai
Mantan presiden BJ Habibie (tengah) didampingi Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (kiri), Wakil Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar Akbar Tanjung (kedua kanan) dan Ketua Dewan Pembina DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (kanan) memegang poster sebelum membuka Seminar Nasional Fraksi Partai Golongan Karya MPR di Jakarta, Kamis (19/10)./ANTARA-Reno Esnir
Mantan presiden BJ Habibie (tengah) didampingi Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (kiri), Wakil Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar Akbar Tanjung (kedua kanan) dan Ketua Dewan Pembina DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (kanan) memegang poster sebelum membuka Seminar Nasional Fraksi Partai Golongan Karya MPR di Jakarta, Kamis (19/10)./ANTARA-Reno Esnir

Bisnis.com, JAKARTA—Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia mengatakan, langkah memperbaiki partai harus konsisten jangan berorientasi pada kepentingan pribadi.

Dia menilai, kepemimpinan di tubuh Golkar saat ini hanya berorientasi kepada kepentingan pribadi dan kelompok yang dicitrakan seolah-olah kepentingan partai.

Hal itu terkait status Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto yang ditahan KPK karena kasus korupsi KTP berbasis elektronik.

Dia pun menyayangkan rapat pleno DPP Partai Golkar pada Senin (20/11) tidak mengarah pada pergantian pemimpin baru seperti yang sudah disarankan Dewan Pakar DPP Partai Golkar. Sebelumnya, dewan pakar kepartaian melakukan rapat pleno yang menyarankan DPP Partai Golkar untuk melakukan pergantian kekuasaan.

Oleh karena itu, pihaknya sangat berharap kepada dewan pakar dan DPD provinsi yang betul-betul punya legalitas dalam mendorong perubahan. Nantinya, kata dia, pemimpin baru yang hadir diharapkan harus kontras dengan Setya Novanto yang kental dengan stigma korupsi.

“Harapannya lewat dewan pakar, dewan kehormatan dan DPD Tingkat I tidak mundur lagi. Bisa menggelar munaslub,” ujarnya, Rabu (22/11).

 

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper