Kabar24.com, JAKARTA - Upaya untuk mengevakuasi warga di dua desa di Tembagapura, Kabupaten Mimika, hingga Kamis (16/11/2017) pagi masih berlangsung.
Meski begitu, aparat gabungan TNI dan Brimob belum berhasil mengevakuasi 1.300 warga sipil yang terisolasi di Kampung Banti dan Kimbeli karena dua kampung itu masih diduduki dan dikuasai oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Kelompok Kriminal Bersenjata ini pula yang diduga telah menewaskan Bripka Firman dalam sebuah kontak tembak.
Setelah evakuasi sempat terkendala cuaca, jenazah almarhum Bripkan Firman bisa dibawa ke Timika, untuk dimakamkan di sana.
Anggota Brimob Detasemen B Polda Papua yang gugur saat kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata di Mil 69 itu, Rabu dini hari dishalatkan di Masjid Al Furqan, Timika sebelum dimakamkan di tempat pemakaman Muslim samping Pangkalan Udara Timika, Papua.
Mobil ambulans PT Freeport Indonesia yang membawa jenazah Bripka Firman tiba di rumah duka Jalan Elang, Kwamki Baru, Timika sekitar pukul 14.00 WIT.
Baca Juga
Isteri korban, dr Santa Manangsang tampak tak kuasa menahan duka saat melihat suaminya sudah terbujur kaku.
Rumah Bripka Firman dipadati para tetangga, kaum kerabat maupun rekan-rekannya dari Detasemen B Brimob Polda Papua serta Polres Mimika.
Setelah disemayamkan beberapa saat di rumah duka, jenazah Bripka Firman kemudian dibawa ke Masjid Al Furqan yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah korban.
Usai disholatkan, digelar upacara untuk melepas jenazah Bripka Firman bertempat di Halaman Masjid Al Furqan dipimpin oleh Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Mackbon.
Tampak hadir sejumlah pejabat teras dari Polda Papua dan Kodam XVII/Cenderawasih seperti Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi AM Kamal dan Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Moch Aidi.
Sejumlah anggota Brimob Detasemen B Polda Papua di Timika kemudian menggotong keranda jenazah almarhum menuju mobil ambulans untuk dibawa ke pemakaman.
Almarhum Bripka Firman meninggalkan seorang isteri bernama dr Santa Manangsang yang sedang hamil dua bulan serta seorang bocah perempuan bernama Lala (9) yang masih duduk di bangku kelas III SD Islam Hidayatullah, Timika.
Korban tertembak peluru KKB saat bersama rekan-rekannya hendak menyergap pelaku penembakan terhadap kendaraan PT Freeport Indonesia yang dikemudikan oleh Raden Totok, karyawan PT Puncak Jaya Power di Mil 69 Tembagapura.
Dalam insiden itu, rekan korban bernama Bripka Yongki Rumthe juga ikut tertembak pada bagian punggungnya dan sementara sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Tembagapura.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyatakan belasungkawa atas meninggalnya anggota Brimob Polda Papua, Brigadir Firman (28 tahun) karena ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat berpatroli di area pertambangan PT Freeport Indonesia, Tembagapura, Timika, Papua.
"Saya prihatin adanya peristiwa tadi pagi. Saya selaku pimpinan Polri menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban," kata Jenderal Tito di sela-sela acara Forum Polantas ASEAN 2017, di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan bahwa sebagai polisi, banyak risiko yang harus dihadapi, terlebih bila ditugaskan di daerah rawan konflik.
Tito mengimbau jajaran Polri tidak merasa takut dalam bertugas, menyusul adanya teror yang dilancarkan oleh KKB.
"Kepada anggota (polisi) lain, jangan kendor (semangat), khususnya daerah Freeport," ucapnya, menegaskan.
Atas jasa mendiang Firman yang gugur dalam menunaikan tugas, pihaknya memberikan kenaikan pangkat anumerta terhadap Firman. "Kami berikan penghargaan kenaikan pangkat anumerta," katanya.
Sebelumnya terjadi penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap kendaraan patroli di mile 69 zona Tembagapura pada Selasa (14/11) pagi. Peristiwa tersebut mengakibatkan seorang karyawan bernama Raden Totok Sahadewo mengalami luka tembak di paha kanan.
Kemudian pada Rabu dini hari, Satgas Terpadu melaksanakan patroli untuk menyelidiki kejadian penembakan tersebut. Ternyata kendaraan patroli ditembak di wilayah mile 69 dan mengakibatkan Brigadir Firman dan Bripka Yongky Rumte yang berada di kendaraan mengalami luka di punggung.
Firman akhirnya meninggal dunia karena kehabisan darah. Sementara Yongky kondisinya kritis. Firman merupakan anggota Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Papua. Kedukaan atas gugurnya Bripka Firman terabadikan dalam video singkat yang diunggah Divisi Humas Polri. Berikut selintas sosok Bripka Firman dalam video tersebut.
Polri Berduka
— Divisi Humas Polri (@DivHumasPolri) 15 November 2017
Telah gugur dalam tugas "Brigadir Polisi Firman" dalam menjaga keamanan wilayah Indonesia dari gangguan keamanan diwilayah Papua SELAMAT JALAN BHAYANGKARA MUDA #thebestpol #polriberduka @PolriMultimedia @NTMCLantasPolri pic.twitter.com/bOd87nqqUv