Kabar24.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres untuk membahas konflik di Rakhine State, Myanmar.
Pertemuan itu berlangsung di sela-sela KTT ASEAN di Philippine International Convention Center (PICC), Manila, Filipina.
Di awal pertemuan, Sekjen Guterres menyampaikan apresiasi terhadap peran Indonesia dalam membantu penyelesaian krisis kemanusiaan di Rakhine State, Myanmar.
Baik Presiden Jokowi maupun Sekjen PBB Antonio Guterres memiliki kekhawatiran yang sama mengenai krisis kemanusiaan di Rakhine State. Presiden dan Sekjen PBB sepakat untuk terus berupaya membantu penyelesaian krisis kemanusiaan di Rakhine State.
"Jika tidak selesai, maka krisis ini akan berdampak pada stabilitas dan keamanan kawasan. Krisis yang berkelanjutan juga akan melahirkan radikalisme dan bahkan meningkatnya ancaman terorisme," ujar Presiden Jokowi, dikutip dari siaran resmi, Selasa (14/11/2017).
Selain itu, Jokowi dan Sekjen PBB membahas pentingnya segera diselesaikan MoU Repatriasi antara Myanmar dan Bangladesh.
"Penyelesaian MoU sangat penting artinya bagi proses repatriasi," kata Presiden Jokowi.