Bisnis.com, AMBON - Gempa bumi yang terjadi secara beruntun dengan kekuatan terbesar tercatat di angka 6,2 SR menimbulkan kepanikan warga Kota dan Pulau Ambon, Provinsi Maluku.
Gempa bumi tektonik pada Senin (31/10/2017) malam itu membuat warga panik dan berhamburan keluar dari rumah maupun bangunan bertingkat untuk menyelamatkan diri.
Gempa pertama berkekuatan 5,7 Skala Richter (SR) terjadi pada pukul 20:31:41 WIT dengan lokasi 50 Kilometer Barat Daya Plau Ambon dengan kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut. Pusat gempa yakni pada 3.79 Lintang Selatan (LS) dan 127.76 Bujur Timur (BT).
Gempa kedua terjadi tiga menit kemudian yakni pada pukul 20:34:42 WIT dengan kekuatan 5,6 SR dengan lokasi 47 Kilometer Barat Daya Pulau Ambon pada kedalaman 40 kilometer di bawah permukaan laut. Pusat gempa pada koordinat 3.76 LS dan 127.78 BT.
Sedangkan gempa ketiga dengan skala lebih besar yakni 6,2 SR menguncang Pulau Ambon pukul 20:50:50 WIT dengan kedalaman 10 kilometer di bawan permukaan laut dengan lokasi 38 kilometer Barat Daya Pulau Ambon. Posisi gempa 3.69 LS dan 127.85 BT.
Gempa ke empat dengan kekuatan lebih kecil yakni 5,2 SR terjadi pukul 20:59:43 WIT dengan kedalaman 17 KM di bawah permukaan laut dan 47 Km Barat Daya Pulau Ambon dan berada pada posisi 3.78 LS dan 127.8 BT.
Akibat gempa beruntun tersebut warga yang berada di rumah masing-masing berlarian keluar rumah. Mereka khawatir tertimpa bangunan jika rumahnya roboh.
Begitu pun aparatur sipil negara (ASN) yang sedang bekerja lembur di kantor Gubernur Maluku, panik dan lari berhamburan keluar dari bangun berlantai tujuh tersebut. Gempa yang dirasakan sangat kuat membuat bangunan kantor tersebut bergoyang.
Sejumlah wisatawan mancanegara maupun nusantara yang sementara menginap pada sejumlah hotel berbintang maupun melati di pusat Kota Ambon juga berlarian keluar untuk menghindari terjadinya hal-hal tidak diinginkan akibat bencana alam tersebut.
"Kami benar-benar kaget dan panik. Awalnya tidak terlalu merasakan gempa, tetapi goncangan secara tiba-tiba selain membuat bangunan kantor Gubernur bergoyang, meja serta peralatan kantor lainnya ikut bergetar dan jatuh," kata Ny. Muna, salah satu staf di Biro keuangan Setda Maluku.
Hingga berita ini diturunkan, banyak warga masih terlihat berada di jalan maupun lokasi yang luas karena takut terjadi gempa susulan serta kemungkinan lain yang dapat menimbulkan korban jiwa.