Kabar24.com, JAKARTA - Suasana audiensi para mantan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi dan aktivis antikorupsi dengan pimpinan lembaga antirasuah tersebut sempat memanas saat membahas kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan.
Najwa Shihab, jurnalis yang juga menjadi peserta audiensi menceritakan bahwa dalam audiensi tersebut, hadir tiga Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yakni Agus Rahardjo, Basaria Panjaitan dan Laode Muhamad Syarief.
“Pak Laode tidak lama bertemu dengan kami karena ada tugas yang lain. Diskusi cukup lama, di lantai 15 mulai pukukl 11.30 Wib dan berlangsung hampir tiga jam diselingi makan siang dan shalat,” ujar Najwa usai audiensi, Selasa (31/10/2017).
Dia melanjutkan, pada awal audiensi suasana diskusi berjalan dengan tensi tinggi, karena para tamu ingin Pimpinan KPK mengambil langkah konkret guna menyelesaikan kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan.
Salah satu pihak yang cukup keras dalam mengemukakan pendapat menurut Najwa Shihab adalah Dahnil Simanjuntak, Ketau Pengurus Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah.
Namun pada akhir pertemuan, para pihak yang terlibat dalam diskusi tersebut berkesimpulan, harus ada upaya lebih untuk menyelesaikan kasus ini.
“Yang disepakati bukan hanya tentang Novel tapi semua orang. Serangan terhadap Novel bukan terhadap satu individu tapi terhada semua orang yang tidak mau tinggal diam melihat korupsi merajalela di negeri ini. Kami melihat 202 hari pasca penyerangan terlalu lama sehingga perlu langkah konkret,” tutur Najwa.
Dalam pertemuan itu, audiens meminta Pimpinan KPK untuk mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo agar membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) guna menyelesaikan kasus penyerangan tersebut.
Para mantan Pimpinan KPK yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah Abraham Samad, Mochammad Yasin, Busyro Muqaddas dan Bambang Widjojanto. Mereka didampingi tokoh lain seperti Haris Azhar, Alissa Wahid, dan Mochtar Pabottingi.