Kabar24.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Djayadi Hanan menilai kabar Partai Golkar memberikan dukungannya ke Ridwan Kamil adalah hal yang wajar. Sebab, kata dia, dukungan partai politik di pilkada biasanya akan melihat kemana peta kekuatan politik di salah satu calon kuat.
"Karena memang saat ini Ridwan Kamil di berbagai survei masih lebih unggul dan potensi menangnya juga cukup besar," ujar Djayadi saat dihubungi Tempo di Jakarta, Jumat, 27 Oktober 2017.
Ridwan Kamil mengaku telah dihubungi Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Nurdin Halid terkait dengan dukungan untuk diusung sebagai calon gubernur pada pemilihan kepala daerah (pilkada) Jawa Barat 2018. Akan tetapi belum ada surat keputusan resmi dari DPP Golkar untuk memberikan dukungannya ke Ridwan Kamil.
Baca juga: PKB Belum Sepakat Uu Ruzhanul Ulum sebagai Pasangan Ridwan Kamil
Sebelumnya Bupati Purwakarta yang juga Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan hasil rapat dari DPP untuk pilkada Jabar keluar satu nama yaitu nama dirinya. Namun, DPP Golkar menghubungi Ridwan Kamil.
Djayadi mengatakan dalam setiap survei nama Ridwan Kamil selalu lebih unggul dibanding nama lain seperti Deddy Mizwar, Dede Yusuf, dan Dedi Mulyadi. Menurut dia, wajar kalau kemudian Golkar mencari nama yang paling mungkin menang di pilkada nanti. "Dan pindah ke Ridwan Kamil, saya kira perhitungannya lebih ke sana," ucapnya.
Menurut Djayadi sikap Golkar ini merupakan sikap yang wajar. Sebab, kata dia, Golkar memandang peluang menang kandidat sebagai hal yang realistis. "Ya rasional politik, semua partai politik begitu biasanya," katanya.
Dalam berbagai survei, kata Djayadi, untuk calon wakil sendiri, elektabilitas Ridwan Kamil stabil jika dipasangkan dengan siapun. Meski, kata dia, tetap ada perubahan-perubahan yang tak terlalu banyak. "Elektabilitas Ridwan Kamil masih tetap unggul, meski ada sedikit perubahan, tak terlalu signifikan," tuturnya.
Apabila Golkar resmi mengusung Ridwan Kamil, dipastikan akan terjadi koalisi gemuk. Sebelumnya, NasDem, PKB, dan PPP telah menyatakan dukungan terhadap Ridwan Kamil dan memenuhi syarat dukungan 21 kursi. Jika ditambah dengan Golkar yang memiliki 17 kursi, akumulasi dukungan terhadap Ridwan Kamil menjadi 38 kursi.