Kabar24.com, JAKARTA — Anggota Tim Pilkada Pusat Partai Golkar Yahya Zaini mengatakan Bupati Trenggalek Emil Dardak cukup memiliki peluang untuk menjadi calon wakil gubernur Jawa Timur mendampingi Khofifah Indar Parawansa.
Hal itu dilihat dari peta dan kultur politik di provinsi tersebut. Saat ini, kata dia, yang sudah resmi mendeklarasikan diri menjadi calon gubernur dan wakilnya di di Jawa Timur adalah pasangan Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas.
Menurutnya, kedua calon yang diusung PDI Perjuangan tersebut memiliki latar belakang yang sama yakni dari kaum nahdliyin.
Sedangkan dari sudut pandang pihaknya, peta dan kultur politik di Jawa Timur secara garis besar ada dua yakni kawasan Pantura dengan mayoritas pendukung Nahdliyin dan daerah Mataraman di selatan dan barat Jawa Timur dengan mayoritas kaum nasionalis.
Adapun Khofifah sudah mewakili kalangan Nahdliyin karena menjabat pula sebagai Ketua Umum Muslimat NU. Sehingga, kata dia, yang cocok dipasangkan dengan Khofifah adalah sosok yang mampu merangkul suara dari kawasan Mataraman.
“Kalau kami lihat konstelasi politik Jawa Timur, Gus Ipul dan Azwar Anas keduanya tokoh NU sehingga kami merekomendasikn kepada Bu Khofifah mencari pasangan dari daerah Mataraman. Kami sendiri belum memutuskan, tapi saya kira kalau lihat dari peta politik mungkin Emil cukup punya peluang untuk dipasangkan dengan Khofifah,” katanya di kantor DPP Partai Golkar, Rabu (18/10/2017).
Baca Juga
Dia pun menyebut Khofifah saat ini selain oleh pihaknya sudah mendapat dukungan dari Partai Demokrat, Partai Nasdem, Partai Hanura, dan PPP. Menurutnya, dengan dukungan tersebut sudah melampaui 20 kursi yang disyaratkan undang-undang.
Dia pun menyebut, ada beberapa nama yang lain yang masuk bursa calon pendamping Khofifah seperti mantan Bupati Ngawi Harsono, dan Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni. Kendati demikian, pihaknya akan menyerahkan seneuhnya keputusan kepada Khofifah.
Pihaknya berharap November sudah ada keputusan. Dia pun menambahkan, Partai Golkar memberikan batas waktu hingga Desember 2017 untuk semua daerah menetapkan calon yang akan bertarung dalam pilkada serentak 2018. Akan tetapi diharapkan pada November tahun ini sudah rampung.
“Supaya calon yang bersangkutan punya waktu yang cukup sebaiknya November sudah selesai semua,” ujarnya.