Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Jokowi: Jangan Ada Pesimisme di Antara Kita

Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia bersiap menjadi negara industri berkelas dunia. Presiden mengafirmasi riset World Economic Forum yang menyebut kondisi Indonesia saat ini serupa dengan Korea Selatan sesaat sebelum bangkit menjadi raksasa global.
Presiden Joko Widodo melambaikan tangan ke arah warga seusai melakukan kunjungan di Pondok Pesantren An-Nuqoyah, Guluk-Guluk, Sumenep, Jawa Timur, Minggu (8/10)./ANTARA-Saiful Bahri
Presiden Joko Widodo melambaikan tangan ke arah warga seusai melakukan kunjungan di Pondok Pesantren An-Nuqoyah, Guluk-Guluk, Sumenep, Jawa Timur, Minggu (8/10)./ANTARA-Saiful Bahri

Bisnis.com, TANGERANG SELATAN — Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia bersiap menjadi negara industri berkelas dunia. Presiden mengafirmasi riset World Economic Forum yang menyebut kondisi Indonesia saat ini serupa dengan Korea Selatan sesaat sebelum bangkit menjadi raksasa global.

Dia menilai peningkatan posisi Indonesia  World Competitiveness Index 2017 dari peringkat ke-41 menjadi posisi ke-36 sebagai peningkatan yang cukup baik. Untuk itu, Presiden Jokowi meminta agar semua pihak untuk optimis terhadap situasi ekononi Indonesia.

"Jangan ada pesimisme di antara kita. Kalau ada masalah marilah kita selesaikan. Kalau masih ada yang perlu kita perbaiki ya harus kita perbaiki. Tapi kita harus optimis," ujar Presiden ketika membuka Trade Expo Indonesia Ke-32 di Tangerang Selatan, Banten, Rabu (11/10/2017).

Kepala Negara juga mengaku senang ketika melihat peningkatan kinerja ekspor. Dari data yang sebelumnya telah dilansir oleh Badan Pusat Statistik, performa ekspor periode Januari-Agustus 2017 mencapai US$108,79 miliar atau naik 17,58% dibanding periode sama 2016.

Hal itu juga berlaku untuk ekspor nonmigas yang naik 17,73% menjadi US$98,76 miliar pada tahun ini.

Dia menyebutkan, peningkatan kinerja tersebut merupakan perpaduan dan kerja sama yang beriringan antara eksportir swasta, dunia usaha dengan pemerintah. Sebab, lanjutnya, Pemerintah telah mempercepat pembangunan infrastruktur dan konektivitas dalam tiga tahun terakhir.

"Momentum ini harus di maksimalkan, sehingga perdagangan Indonesia bisa jadi motor PE kita. Karena memang kunci pertumbuhan ekonomi ada dua, yaitu ekspor dan investasi yang harus naik. Tanpa dua hal itu nggak mungkin pertumbuhan kita akan ikut meningkat."

Nampak mendampingi Presiden dalam acara itu adalah Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arys Aditya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper