Kabar24.com, JAKARTA--Rusia menuduh Amerika Serikat berpura-pura memerangi pasukan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengaja mengurangi serangan udara di Irak untuk memungkinkan masuknya milisi ke Suriah guna mengganggu gerakan pasukan Suriah dukungan Rusia.
Dalam satu ketegangan yang meningkat antara Moskow dan Washington, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa koalisi pimpinan AS telah mengurangi secara drastis serangan udara di Irak selama September.
Pada saat yang sama pasukan Suriah, yang didukung kekuatan angkatan udara Rusia, mulai mengambil kembali Provinsi Deir al-Zor.
“Semua orang melihat bahwa koalisi pimpinan AS berpura-pura menyerang ISIS di Irak, tapi terus aktif menyerang ISIS di Suriah untuk alasan tertentu,” ujar Mayjen Igor Konashenkov, juru bicara Kemenhan Rusia sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (10/10).
Akibat serangan itu, banyak milisi yang bergerak masuk dari perbatasan Irak menuju Deir al-Zor tempat mereka berupaya menguasai pinggiran Sungai Euphrate.
“Tindakan Pentagon dan pasukan koalisi memerlukan sebuah penjelasan. Apakah perubahan taktik mereka bertujuan untuk mempersulit operasi pasukan Suriah yang didukung Rusia guna menguasai kembali wilayah Suriah sampai ujung timur Sungai Euphrates?,” ujar Konashenkov mempertanyakan.
Baca Juga
Dia juga curiga apakah langkah itu merupakan pergerakan licik untuk mengusir teroris ISIS dari Irak dengan memaksa mereka masuk Suriah dan ke wilayah yang menjadi sasaran pengeboman angkatan udara Rusia.