Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa pelabuhan, produsen dan penyulingan minyak di Louisiana, Mississippi dan Alabama yang menutup fasilitas menyusul Badai Nate berencana membuka kembali saat badai tersebut bergerak menjauhi sebagian besar infrastruktur energi di Pantai Teluk AS pada hari Minggu, (8/10/2017).
Badai Nate, yang melemah menjadi badai tropis dan bergerak ke daratan menuju Alabama dan Tennessee, menewaskan 30 orang di Amerika Tengah sebelum melaju melintasi Teluk Meksiko.
Dilansir Reuters, produsen minyak Chevron Corp dan Royal Dutch Shell mulai memindahkan kru mereka, mengevaluasi fasilitas dan mengembalikan produksi minyak di Teluk Meksiko, termasuk platform, jaringan pipa dan terminal yang ditutup sebelum badai Nate menyerang.
Chevron juga mengatakan bahwa pihaknya telah mengevaluasi dampak badai Nate pada kilang Pascagoula di Mississippi yang memiliki kapasitas produksi 340.000 barel per hari.
Menurut Badan Keselamatan dan Penegakan Lingkungan AS (BSEE), badai Nate telah menyebabkan penutupan lebih dari tiga kali lipat volume produksi minyak lepas pantai Teluk dari pada badai Harvey, dengan 92,6% dari total produksi minyak ditutup.
Produksi sekitar 1,62 juta bph minyak dan 2,5 mmscfd gas alam masih tertahan pada hari Minggu pada 298 platform lepas pantai, hampir tidak berubah dari kondisi hari Sabtu, menurut BSEE.
Di Alabama, asisten manajer terminal di Arc Terminals, Mike Forister mengatakan pelabuhan Mobile masih ditutup hari Minggu dan tidak ada perkiraan tanggal pembukaan kembali yang ditetapkan secara resmi, walaupun tidak ada kerusakan pada terminal dan pelabuhan yang dilaporkan.
“Tidak ada banyak gangguan, karena memang sedang masa perlambatan produksi,” ungkapnya, seperti dikutip Reuters.
Saluran navigasi Mobile kemungkinan masih ditutup sampai hari Selasa karena kondisi yang kurang kondusif, kata Mike Buckley, manajer operasi Alabama Bulk Terminal Company, yang fasilitasnya tidak mengalami kerusakan.
Sekitar 18 kapal tanker minyak ‘terparkir’ pada hari Minggu di sepanjang Sungai Mississippi dekat New Orleans. Setengah dari kapal tersebut penuh dengan produk minyak mentah atau olahan. Beberapa kapal kontainer dan kapal pesiar juga menunggu pelabuhan Mobile dibuka kembali.