Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menag Ingatkan Tugas Utama Baznas & LAZ Mengatasi Kemiskinan

Program kerja utama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) tidak boleh bergeser dari titik koordinat untuk melayani umat, mengatasi masalah kemiskinan dalam tataran individu dan sosial.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memberikan sambutan pada rapat koordinasi zakat nasional Baznas 2017 yang berlangsung di Jakarta, Rabu-Jumat (4-6/10/2017)./Istimewa-Kemenag
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memberikan sambutan pada rapat koordinasi zakat nasional Baznas 2017 yang berlangsung di Jakarta, Rabu-Jumat (4-6/10/2017)./Istimewa-Kemenag

Bisnis.com, JAKARTA-Program kerja utama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) tidak boleh bergeser dari “titik koordinat” untuk melayani umat, mengatasi masalah kemiskinan dalam tataran individu dan sosial.

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, mengatakan jika Baznas dan LAS terus fokus melayani umat, niscaya keberadaan lembaga pengelola zakat itu akan semakin dirasakan manfaatnya oleh umat dan bangsa ini. 

“Melayani umat, mengatasi masalah kemiskinan dalam tataran individual dan sosial itu menurut istilah almarhum Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution, adalah mendekatkan jurang pemisah antara si kaya dan si miskin,” katanya.

Dia menyampaikan hal itu dalam rapat koordinasi zakat nasional Baznas 2017 bertema Pengurus-utamaan zakat, infak, sedekah, dalam arsitektur keuangan syariah Indonesia  dan pencapaian sustainable development goals, yang berlangsung di hotel Mercure Ancol, Jakarta, pada Rabu-Jumat (4-6/10/2017).   

Menurutnya, pemerintah dari waktu ke waktu terus berupaya menanggulangi kemiskinan melalui berbagai kebijakan dan program sosial sebagai sumbu vertikal, misalnya dalam bentuk jaminan kesehatan, beasiswa miskin, dan bantuan langsung dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negeara.

Untuk itu, lanjutnya, pemerintah mendorong adanya penguatan kebijakan afirmatif berupa program jaring pengaman sosial untuk melindungi dan mengangkat 40% penduduk termiskin di Indonesia dengan melibatkan peran masyarakat.

“Dalam Renstra Kementerian Agama sendiri, sejak beberapa waktu lalu, pemberdayaan potensi ekonomi keagamaan, seperti zakat dan wakaf, menjadi salah satu aspek penting yang difasilitasi oleh pemerintah,” ujarnya.  

Lukman menjelaskan pemerintah mengapresiasi salah satu terobosan penting Baznas dalam laporan tahunannya pada 2016 yakni pembuatan Indeks Zakat Nasional sebagai alat pengukur kinerja lembaga pengelola zakat yang berada di bawah koordinasi lembaga tersebut.

“Saya minta Indeks Zakat Nasional terus dikembangkan dan disempurnakan, termasuk indikator yang digunakan, dan hal itu akan sangat membantu tugas pemerintah di bidang pengawasan dan audit syariah lembaga zakat," katanya.

Dia juga menegaskan selain Indeks Zakat Nasional yang perlu terus dikembangkan, Kementerian Agama juga mengapresiasi kerja sama yang sudah dibangun Baznas dengan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk mengoptimalkan pengumpulan zakat serta mengefektifkan pendistribusian dan pendayagunaannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nurudin Abdullah
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper