Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Senjata, Menhan: Koordinasi Belum Berjalan Benar

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan izin pengadaan senjata yang dilakukan lembaga militer atau non militer harus seizin pihaknya
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (kanan) memperlihatkan surat persetujuan Kemenhan, di Jakarta, Selasa (26/9). Ryamizard menegaskan tidak ada pembelian senjata sebanyak 5.000 pucuk seperti yang dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, melainkan pembelian senjata sebanyak 521 pucuk oleh Badan Intelijen Negara (BIN) sesuai persetujuan Kementerian Pertahanan./ANTARA-Rosa Panggabean
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (kanan) memperlihatkan surat persetujuan Kemenhan, di Jakarta, Selasa (26/9). Ryamizard menegaskan tidak ada pembelian senjata sebanyak 5.000 pucuk seperti yang dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, melainkan pembelian senjata sebanyak 521 pucuk oleh Badan Intelijen Negara (BIN) sesuai persetujuan Kementerian Pertahanan./ANTARA-Rosa Panggabean

Kabar24.com, JAKARTA—Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan izin pengadaan senjata yang dilakukan lembaga militer atau non militer harus seizin pihaknya.

Hal itu terkait pengadaan 5.000 pucuk senjata yang diungkapkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang sempat memunculkan polemik yang akhirnya sempat diklarifikasi oleh Menkopolhukam Wiranto.

Di sisi lain, ada pula impor senjata yang dilakukan kepolisian dan tertahan di pihak bea cukai. 

Ryamizard menilai saat ini koordinasi pengadaan senjata oleh pihak terkait belum benar. Menurutnya, ke depan izin tersebut harus satu pintu yaitu melalui pihaknya.

"Semua harus seizin Menteri Pertahanan, koordinasi belum berjalan dengan benar. Harus satu induk ke Menhan, dan berpatokan pada satu undang-undang," ujarnya di gedung parlemen, sebelum melakukan rapat dengar pendapat dengan komisi I DPR guna membahas masalah yang sama, Senin (3/10).

Adapun perihal senjata yang diimpor kepolisian dan tertahan di bandara menurutnya hal itu sudah sesuai prosedur. Pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper