Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sekjen Golkar Akui Elektabilitas Ridwan Kamil Masih Paling Tinggi

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrsu Marham mengakui jika elektabilitas Walikota Bandung Ridwan kamil saat ini yang paling tinggi untuk dicalonkan sebagai orang nomor satu di Jawa Barat.
Poster Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur Jawa Barat terpampang di Jalan Kalimulya, Depok, Jawa Barat, Selasa (19/9)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso
Poster Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur Jawa Barat terpampang di Jalan Kalimulya, Depok, Jawa Barat, Selasa (19/9)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso

Kabar24.com, JAKARTA—Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrsu Marham mengakui jika elektabilitas Walikota Bandung Ridwan kamil saat ini yang paling tinggi untuk dicalonkan sebagai orang nomor satu di Jawa Barat.

Idrus, yang mengatakan bahwa partainya belum menetapkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Jawa Barat menyebut, pihaknya berhasrat memenangkan pemilu kepala daerah di provinsi tersebut.

Saat ini, kata dia, di Jawa Barat ada tiga nama kuat untuk menempati posisi Gubernur.

Di bawah Ridwan Kamil ada Deddy Mizwar yang diusung PKS dan Dedi Mulyadi yang merupakan kader Golkar sendiri dan saat ini menjabat Bupati Purwakarta.

"Tiga besar ini Pak Ridwan Kamil masih tertinggi. Partai Golkar ingin menang, oleh karena itu dalam pertimbangannya akan kombinasi antara elektabilitas dan kader. Ujungnya ke sana," ujarnya di kantor DPP Partai Golkar, Jumat (22/9).

Dia mengatakan, pihaknya sudah melakukan opsi simulasi dengan mencoba memasangkan masing-masing calon. Namun secara internal partai belum menemui kata sepakat.

Saat ini, kata dia, dalam internal partai masih banyak wacana dan pendapat terkait siapa calon yang tepat untuk menempati posisi Jawa Barat satu.

Nantinya, setelah tim pilkada pusat melakukan musyawarah dan ditetapkan ketua umum maka saat itu seluruh kader Partai Golkar wajib mengamankan kebijakan untuk memenangkan pasangan calon di daerah yang sudah ditetapkan.

"Yang menetapkan itu tim DPP yaitu tim pilkada pusat. Penetapannya dilihat dari proyeksi kemenangan, jaringan sosial calon bersangkutan, elektabilitas, rekam jejak hingga yang bersangutan punya masalah hukum atau tidak," terangnya.

 

 

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper