Kabar24.com, JAKARTA - Sedikitnya 60 orang tewas dalam dua serangan di Nasiriyah, Ibu Kota Provinsi Dhiqar, Irak, menurut polisi dan aparat kesehatan.
Seorang pengebom bunuh diri meledakkan rompi yang berisi bahan peledak dan sekelompok pria bersenjata melepas tembakan di dalam sebuah restoran di kota di Irak selatan tersebut. Tak lama kemudian sebuah bom mobil meledak di pos pemeriksaan tak jauh dari restoran itu.
Kelompok yang menamakan diri Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyatakan bertanggung jawab atas kedua serangan. Serangan itu menewaskan jemaah Muslim Syiah, termasuk warga Iran.
Sedikitnya tujuh warga Iran, menurut petugas kesehatan, termasuk dalam korban jiwa, sedangkan lebih dari 90 lainnya cidera.
Para penyerang dilaporkan menyamar sebagai anggota Hashd al-Shaabi, satu gerakan Muslim Syiah yang berperang bersama pasukan Irak melawan ISIS.
"Seorang penyerang meledakkan rompi bunuh dirinya di dalam restoran yang padat sementara sekelompok pria bersenjata melepas tembakan dan granat kepada para pelanggan," kata Kolonel (pol) Ali Abdul Hussain, seperti dikutip kantor berita Reuters, Jumat (15/9/2017).
Baca Juga
Laporan-laporan yang belum dikukuhkan menyebutkan beberapa aparat polisi tewas dalam serangan atas sebuah pos pemeriksaan dan belum diketahui jumlah korban jiwa di tempat serangan kedua.
ISIS mengalami kekalahan di medan perang, baik di Irak maupun Suriah, namun tetap memiliki kemampuan untuk melancarkan serangan yang mematikan atas sasaran-sasaran lemah Alan Johnston.
Kelompok yang mencita-citakan untuk mendirikan kekhalifahan itu diyakini masih memili ratusan pengikut untuk melancarkans erangan. Namun serangan ISIS relatif jarang di Irak selatan dan Provinsi Dhiqar selama ini tidak menderita akibat kekerasan di Irak.