Bisnis.com, JAKARTA — Arus keluar modal asing menunjukkan peningkatan di Asia pada Agustus, yang mayoritas disebabkan oleh memanasnya kondisi di Semenanjung Korea akibat aksi militer Korea Utara.
Namun para analis memperkirakan, bahwa dana asing tersebut akan kembali karena didukung oleh momentum di mana pendapatan perusahaan menunjukkan tanda-tanda positif dan valuasi mereka yang menarik.
Data dari tujuh bursa saham Asia termasuk India, Indonesia dan Thailand, hampir semuanya menunjukkan aktivitas di mana investor asing melakukan aksi jual dengan total dana sekitar US$4 miliar pada Agustus. Jumlah tersebut menjadi yang tertinggi pada tahun ini.
"Ketegangan di Semenanjung Korea meningkat. Kondisi itu menyebabkan investor asing memilih membukukan keuntungan pada Agustus dengan melakukan aksi jual," kata Jim McCafferty, Kepala Riset Ekuitas Asia Pasifik dari Nomura, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (13/9/2017).
Dia pun mengaku masih optimis terhadap pasar Asia sepanjang paruh kedua tahun ini. Pasalnya, momentum dari menariknya pendapatan korporasi Benua Kuning masih cukup bagus dan saham-saham Asia relatif lebih murah dan menawarkan imbal hasil yang lebih baik dibandingkan AS.
Data Thomson Reuters menunjukkan total pendapatan perusahaan Asia mengalahkan proyeksi awal yakni menembus 7% pada kuartal II/2017. Perusahaan dari Korea Selatan, Jepang dan China menjadi yang paling tinggi.
Menurut data tersebut, perusahaan dari sektor industri China membukukan keuntungan lebih tinggi. Pasalnya, ledakan pertumbuhan properti di Negeri Panda tersebut memicu permintaan dan mengangkat harga berbagai jenis barang seperti semen, baja, kaca, dan kabel tembaga.
"Perekonomian China terus tumbuh dengan kuat. Kepercayaan konsumen di Jepang membaik dan pendapatan perusahaan Jepang terus menguat," kata McCafferty.
Selain itu indeks PMI pada Agustus meningkat di sejumlah negara seperti Taiwan, Singapura, India, Indonesia dan Korea Selatan di mana hampir seluruhnya mengalami ekspansi.
Sementara investasi asing melambat di benua Asia. Hanya saja investor domestik telah bersiap untuk mendukung dan menggantikan posisi investor asing. Investasi domestik di pasar India mencapai US$2,5 miliar pada Agustus, atau jauh lebih tinggi daripada arus masuk asing pada periode yang sama.
"Peningkatan jumlah investor domestik kali ini sangat kuat," kata Frank Benzimra, Kepala Strategi Ekuitas Asia di Societe Generale di Hong Kong.