Kabar24.com,VLADIVOSTOK - Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berusaha menyamakan pandangan dengan Rusia untuk mencegah situasi di Semenanjung Korea agar tidak semakin tak terkendali.
Dalam sambutannya pada Eastern Economic Forum di Vladivostok, Rusia, Rabu (6/9/2017), Moon mengatakan dirinya ingin mencari solusi mendasar untuk menyelesaikan masalah nuklir Korea Utara.
"Jika kita gagal menghentikan provokasi Korea Utara sekarang, situasi ini bisa menjadi semakin tidak terkendali," ujarnya.
Dilansir dari Bloomberg, Rabu (6/9/2017), Presiden Rusia Vladimir Putin, yang sebelumnya menilai bahwa peningkatan sanksi adalah kebijakan yang "tidak berguna dan tidak efektif", mengatakan dirinya menyambut baik kesempatan untuk membahas situasi Korea Utara dengan Moon Jae-in.
"Tidak ada gunanya terpengaruh dengan emosi untuk memojokkan Korea Utara. Seharusnya kita perlu lebih menahan diri dan menhindari langkah-langkah yang justru dapat meningkatkan ketegangan," kata Putin.
Rusia dan China menggunakan hak veto mereka dalam Dewan Keamanan PBB yang sedang mempertimbangkan sanksi baru terhadap rezim Kim Jong-un setelah melakukan uji coba nuklir keenam, yang paling kuat, pada Minggu (3/9/2017).
"Mereka akan makan rumput, tapi mereka tidak akan meninggalkan program mereka kecuali jika mereka merasa aman," ujar Putin kepada wartawan, Selasa (5/9/2017) dalam KTT Pasar Negara Berkembang di Xiamen, China.
Sementara itu harga saham sempat turun di sebagian besar pasar Asia, hari ini, yang disebabkan kesulitan negara-negara dalam menghadapi provokasi Korea Utara.
Yen [JPY] berada di level terkuatnya untuk tahun ini, di sisi lain imbal hasil Amerika Serikat berada di level terendah sejak kemenangan Donald Trump pada Pemilu November 2016.
Korea Utara terlihat siap meluncurkan rudal balistik antarbenua untuk kesekian kalinya dan diperkirakan pelaksanaanya akan bertepatan dengan, atau sebelum, Hari Nasional Korea Utara pada 9 September.
Kim Jong-un, pekan lalu, sempat mengklaim bahwa ia bisa memasukkan hulu ledak ke sebuah ICBM yang mampu menyerang benua Amerika.