Kabar24.com, JAKARTA – Badai Irma akhirnya menghampiri pulau-pulau di timur laut Karibia pada hari ini waktu setempat.
Pergerakannya diperkirakan akan mengarah ke Puerto Riko, Republik Dominika, Haiti, dan Kuba sebelum menuju Florida pada akhir pekan.
National Weather Service melaporkan bahwa mata badai Irma terlihat melewati wilayah Barbuda sekitar pukul 1.47 pagi waktu setempat.
Melalui radio lokal, para warga melaporkan terputusnya saluran telepon. Hujan deras dan angin ribut pun melanda pulau Antigua yang berlokasi di dekatnya serta menghempaskan puing-puing saat warga berlindung di rumah atau tempat penampungan.
Sejumlah pejabat pemerintah memberi peringatan kepada para warga untuk mencari perlindungan dari serangan badai terkuat yang terbentuk di Samudra Atlantik tersebut, dalam pernyataan yang ditutup dengan kalimat "Semoga Tuhan melindungi kita semua."
Menurut Pusat Badai Nasional AS di Miami, badai berkategori 5 ini menghembuskan angin dengan kecepatan maksimum 185 mph (295 kph).
Baca Juga
Pada Selasa malam (5/9), kecepatan angin diperkirakan akan berfluktuasi sedikit namun kekuatan badai akan tetap berada di kategori 4 atau 5 untuk satu atau dua hari berikutnya.
Angin paling berbahaya, yang biasanya memiliki jarak terdekat dengan mata badai, diperkirakan akan mendekati utara Kepulauan Virgin dan utara Puerto Riko sepanjang hari ini.
“Saya dengar badai itu mencapai kategori 5 saat ini dan itu mengerikan. Saya harus kembali membeli lebih banyak baterai karena saya tidak tahu berapa lama aliran listrik akan padam,” kata Carol Joseph, seorang penduduk Antigua, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (6/9/2017).
Banyak rumah di Antigua dan Barbuda dibangun dengan atap kayu yang yang rentan terhadap kerusakan akibat angin. Pulau-pulau lain di jalur badai termasuk Kepulauan Virgin dan Anguilla, adalah wilayah kecil dengan dataran rendah yang berpenduduk sekitar 15.000 orang.
Presiden Donald Trump menyatakan keadaan darurat di Florida, Puerto Rico, dan Kepulauan Virgin AS. Sementara itu, pihak berwenang di Bahama menyatakan akan mengevakuasi enam pulau di wilayah selatan.