Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Telah Respons Aspirasi Soal Rohingya

Presiden juga mengutus Menlu (Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi) ke sana (Myanmar), ujarnya.
Perempuan Rohingya, Nur Khatu (45) duduk di gubuknya yang berukuran 3x2 meter di kamp pengungsian internal Sittwe, negara bagian Rakhine, Myanmar, Minggu (3/9). Nur Khatu tinggal sebatang kara tanpa anak setelah suaminya meninggal dunia saat konflik di Sittwe tahun 2012. Keadaan yang semakin memanas saat ini membuat masyarakat Rohingya di Sittwe semakin tertekan./ANTARA-Willy Kurniawan
Perempuan Rohingya, Nur Khatu (45) duduk di gubuknya yang berukuran 3x2 meter di kamp pengungsian internal Sittwe, negara bagian Rakhine, Myanmar, Minggu (3/9). Nur Khatu tinggal sebatang kara tanpa anak setelah suaminya meninggal dunia saat konflik di Sittwe tahun 2012. Keadaan yang semakin memanas saat ini membuat masyarakat Rohingya di Sittwe semakin tertekan./ANTARA-Willy Kurniawan

Kabar24.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo tak mempersoalkan aksi unjuk rasa dari sejumlah elemen masyarakat sebagai bentuk kepedulian terhadap etnis Rohingya di Rhakine, Myanmar.

Namun, dia mengingatkan para demonstran agar mengantungi izin terlebih dahulu dari kepolisian dan dalam rangka solidaritas.

"Kalau aksi solidaritas, saya kira tak masalah," kata Tjahjo dikutip dari laman Kemendagri, Senin (4/9/2017).

Dia menegaskan prinsipnya pemerintah  memiliki atensi besar terhadap konflik di Myanmar.

Contoh bentuk kepedulian Indonesia terhadap krisis yang menimpa warga Rohingya antara lain mengirim bahan makanan, obat-obatan, serta membangun tempat tinggal dan rumah sakit.

"Presiden juga mengutus Menlu (Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi) ke sana (Myanmar)," ujarnya.

Terkait adanya rencana aksi sejumlah elemen masyarakat di Candi Borobudur, Magelang, Tjahjo meminta agar para demonstran mematuhi aturan, salah satunya terkait perizinan.

Terkait adanya upaya provokasi dengan menjadikan isu ini menjadi sentimen agama, Tjahjo menyatakan, kondisinya tak seperti itu.

Ia optimis Indonesia tetap bisa menjaga kerukunan antarumat beragama. Masyarakat Indonesia dinilai sudah cukup dewasa melihat hal ini.

"Saya kira wajar kalau Indonesia sebagai negara mayoritas muslim memiliki kepekaan dan kepedulian, solidaritas bersama. Makanya pemerintah RI juga proaktif," jelasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper