Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JK Akan Kampanyekan Pencalonan RI dalam Anggota Tidak Tetap DK-PBB

Wakil Presiden Jusuf Kalla akan mengkampanyekan pencalonan Indonesia untuk menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) periode 2019-2020 seiring dengan rencana dirinya menghadiri Sidang Majelis Umum PBB di New York, 17-22 Oktober 2017.
Sidang Umum PBB/wikimedia.org
Sidang Umum PBB/wikimedia.org

Kabar24.com, JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla akan mengkampanyekan pencalonan Indonesia untuk menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) periode 2019-2020 seiring dengan rencana dirinya menghadiri Sidang Majelis Umum PBB di New York, 17-22 Oktober 2017.

Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar mengatakan Wapres JK akan mengangkat kontribusi Indonesia dalam tema umum Sidang yakni Sustainable Development and International Peace Security untuk bersaing dengan negara yang juga ingin mencalonkan diri dalam keanggotaan tersebut.

“ Intinya kita mengangkat kontribusi kita di peace and security seperti fokus kita untuk terus mengirimkan pasukan perdamaian serta  inisiatif indonesia sendiri untuk mendorong perdamaian di kawasan,” katanya di kantornya, Senin (4/9/2017).

Oemar menjelaskan Indonesia butuh sekitar 90 suara untuk bisa terpilih dalam keanggotaan. Saat ini, dia menilai Maladewa sebagai salah satu pesaing Indonesia dari slot Asia Pasifik. Selama ini, pemilihan anggota tidak tetap DK PBB selalu ditentukan berdasarkan kawasannya.

Adapun, jumlah anggota tidak tetap PBB berjumlah 15 negara dan dipilih per tahun berdasarkan kawasan. Sementara itu, jumlah anggota tetap DK PBB berjumlah 5 negara.

“Tentunya kalau kita bisa dapat [menjadi anggota] tentu akan meningkatkan kredibilitas kita serta akses dan peran untuk membahas isu-isu peace dan security di Dewan Keamanan,” jelasnya.

Adapun, Oemar mengatakan Wapres JK juga akan menyempatkan diri untuk memberikan kuliah umum dalam presidential forum di Columbia University, New York, Amerika Serikat dengan tema Perkembangan dan Kemajuan Islam di Indonesia. Tema tersebut tidak berbeda jauh dengan topik yang disampaikan olehnya di Oxford University, Inggris Raya beberapa bulan lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper