Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia di Arab Saudi mencapai 216 orang dan sebagian besar, mencapai 124 orang, dari jumlah tersebut wafat di Makkah.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan angka kematian jemaah haji Indonesia periode tahun ini sampai dengan masa puncak pelaksanaan ibadah haji pada Sabtu (2/9/2017) lebih banyak dibandingkan dengan tahun lalu.
“Namun demikian, hal itu juga tidak terlepas dari meningkatnya jumlah jemaah haji Indonesia hingga 20% sebesar 10.000 orang,” katanya seperti dikutip dari situs resmi Kementerian Agama pada Minggu (3/9/2017).
Menurutnya, berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) menyatakan 216 orang meninggal itu sebanyak dua orang wafat di Jedah, 36 di Madinah, dan 124 di Makkah, 16 di Arafah, dan 38 orang wafat di Mina.
Dia menjelaskan banyaknya jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal di Arab Saudi tidak terlepas dari jumlah jemaah haji Indonsia yang meningkat hingga 20%.
Jika dalam 4 tahun terakhir ini kuota haji Indonesia hanya 166.800 orang itu karena diberlakukan pengurangan hingga 20%, dan pada tahun ini kembali normal seperti tahun-tahun sebelumnya sebanyak 211.000 orang jemaah atau mendapat tambahan sekitar 10.000 orang.
Selain itu, lanjutnya, jemaah haji lanjut usia (lansia) dan yang memiliki risiko tinggi tahun ini juga lebih besar, serta suhu udara di Arab Saudi yang juga jauh lebih panas dari tahun lalu.
Lukman mengungkapkan kini jemaah haji Indonesia tengah berada di Mina untuk menjalani mabit (menginap). Bagi jemaah yang mengambil nafar awal (menginap di Mina dari 10-12 Zulhijjah), mereka harus sudah keluar Mina pada 3 September sebelum terbenamnya matahari.
Sedangkan bagi yang mengambil nafar tsani akan menambah satu hari menginap di Mina sampai 13 Zulhijjah atau 4 September 2017.