Bisnis.com, BANDUNG - Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas bekerjasama dengan Sekolah Staf & Pimpinan Polri (Sespimpol) serta Yayasan Belantara menanam 1.600 bibit pohon di Lembang Bandung, Jawa Barat di area lahan kritis guna mencegah terjadinya bencana longsor di area perbukitan.
Lokasi penanaman yang dipilih berada di area kritis, dengan tujuan penguatan tanah di area tersebut dalam mencegah terjadinya bencana longsor. Selain itu, untuk menjaga dan memelihara sumber mata air di daerah Maribaya.
"Kami menyambut baik inisiatif yang dilakukan dalam pencegahan bencana longsor melalui kegiatan tanam pohon di lahan kritis ini. Semoga niat baik ini dapat menjadi inspirasi untuk memulihkan kembali kawasan lahan dan hutan yang kritis di Indonesia." Ungkap Direktur APP Sinar Mas, Suhendra Wiriadinata, dalam siaran pers, Jumat (1/9).
APP Sinar Mas juga menggandeng relawan dari Gerakan Penyelamatan Mata Air Tatar Sunda (JAGASEKE) sebagai pelaksana dalam kegiatan penanaman bibit pohon. Selain menjalin hubungan baik dengan masyarakat lokal, JAGASEKE turut mengunggah kepedulian untuk menjaga dan memelihara sumber mata air di Bandung.
Melalui dukungan yang diberikan dalam kegiatan penghijauan lingkungan di berbagai wilayah di Indonesia, APP Sinar Mas beharap dapat menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Dengan demikian, masyarakat dapat memberikan kontribusi aktif terhadap pelestarian dan perlindungan hutan di Indonesia melalui skala rumah tangga yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Konsep seperti ini telah kami jalankan selama beberapa tahun terakhir, khususnya di wilayah Sumatra dan Kalimantan. Awal Agustus lalu baru saja kami terapkan di wilayah Sorek, Kerumutan, Riau. Dengan menggandeng International Tropical Timber Organization (ITTO), kami menanam 10.000 pohon meranti di lahan seluas 20 hektar," tambah Suhendra.
April tahun lalu, APP Sinar Mas bersama dengan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) juga telah melakukan kegiatan tanam pohon di kawasan Hutan Lindung Kampung Sukawarna daerah Lembang Bandung. Kegiatan penanaman pohon ini dilakukan di lahan terdegradasi bekas kebakaran lahan dan hutan.
Pemerintah berkomiten mengurangi emisi gas rumah kaca 29%-40% untuk mencapai target Indonesia hijau pada 2030.
Menanggapi hal tersebut, Head of Landscape Conservations Sustainability and Stakeholder Engagemet, Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas, Dolly Priatna mengatakan upaya mendukung program pemerintah tersebut, pihaknya sejak awal tahun 2013 tidak menggunakan hutan alam dalam memenuhi bahan baku melainkan mengoptimalkan hasil panen pohon yang ditanam prusahaan.
"Sejak awal 2013, 100 persen kita tidak melakukan penebangan dan menggunakan hanya hutan tanaman. Jadi kita tanam, panen kemudian digunakan bahan baku. Tentu kita lestarikan kawasan hutan yang masih tersisa,"katanya kepada wartawan usai melakukan kegiatan penanaman bibit pohon di Sekolah Staf dan Pimpinan Polri (Sespim Polri) Lembang, Kabupaten Bandung Barat,Selasa (29/8/2017).
Pelestarian hutan ini tidak hanya terfokus pada wilayah konservasi saja tetapi Sinar Mas melihat pada skala bentang alam karena upaya yang dilakukan di setiap tempat saling berhubungan.
Priatna mencontohkan seperti pada skala Sesmim Polri, ada perlindungan lingkungan dari pencegahan bencana tanah longsor juga melindungi mata air yang ada. Kegiatan ini diharapkan bisa dikembangkan pada skala yang lebih luas dandiikuti oleh stake holder lain di wilayah Sespim sehingga upaya pencegahan tanah longsor maupun perlindungn mata air itu bisa berjalan dengan baik.
"Nah, ini merupakan upaya dari pihak swasta dalam mencapai target pemerintah tersebut,"ucapnya
Penanaman 1.600 bibit pohon diwilayah Lembang Bandung Jawa Barat ini, menurutnya bukan wujud dari kegiatan CSR melainkan komitmen konservasi skala bentang alam.
"Jadi kalau CSR yang dilakukan APP melaui pabrik-pabriknya sendiri. Klsu ini dari APP Group,"ujarnya.
APP lebih memfokuskan pelestarian alam di wilayah Sumatera dan Kalimantan sedangkan untuk Jawa Barat sudah kali kedua dilakukan.
"Kita lebih banyak melakukan di Sumatera dan Kalimantan. Sedangkan di Jabar baru dua kali dilakukan,"ungkapnya.
Adapun, Kepala Sespim Polri Irjen Pol Wahyu Indra Pramugari mengapresiasi langkah konservasi lingkungan ini. Hal ini sesuai dengan upaya yang dilakukan pihaknya dalam melestatikan dua mata air di kompleks kawasan Sespim Polri yaitu Gadok 1 dan Gadok 2 di kawasan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Kepala Sespim Polri Irjen Pol Wahyu Indra Pramugari menyambut positif langkah konservasi lingkungan ini. Dia mengaku, penanaman pohon ini seiring dengan langkah pihaknya melestarikan dua mata air di kompleks Sespim Polri di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
"Di sini ada dua titik mata air yang berada di tebing. Yakni, Gadok 1 yang kita namakan kompleks Salsabila dan Gadok 2 yang dinamakan kompleks Al Kautsar. Kita sudah membangun bak penampungan untuk dimanfaatkan seluas-luasnya masyarakat sekitar," pungkasnya.