Bisnis.com, JAKARTA - PT Fajar Surya Wisesa Tbk (Fajar Paper) siap menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) hingga 14.000 ton CO2/tahun apabila proyek Joint Credit Mechanisme (JCM) yang diterapkannya beroperasi penuh.
Kepala Sekretariat Joint Credit Mechanisme (JCM) Indonesia Dicky Edwin Hindarto di Jakarta, Rabu, menjelaskan tujuan utama program JCM adalah untuk menghemat konsumsi listrik untuk setiap ton kertas yang diproduksi.
Teknologi yang dimanfaatkan adalah teknologi Jepang, khususnya sistem proses OCC line yang sangat efisien sehingga pada akhirnya emisi GRK dapat diturunkan.
"Proyek JCM di Fajar Paper ini telah siap dioperasikan dan pada saat beroperasi penuh mampu menurunkan konsumsi listrik hingga 10 persen. Sementara emisi GRK bisa diturunkan sekitar 14.000 ton CO2 per tahun," kata Dicky dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/9).
Fajar Paper merupakan peserta proyek Joint Credit Mechanisme (JCM) Indonesia-Jepang yang bertujuan untuk pengurangan emisi GRK melalui implementasi teknologi bersih.
Pemanfaatan teknologi hemat energi asal Jepang pada proses daur ulang kertas bekas (OCC Line), mampu menghemat konsumsi listrik, meningkatkan efisiensi dan akhirnya mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Ini adalah capaian penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim global.
Implementasi dari teknologi tersebut sudah diterapkan pada salah satu produsen kertas, PT Fajar Surya Wisesa Tbk (Fajar Paper) yang pabriknya berlokasi di Bekasi, Jawa Barat bahkan sudah di tinjau oleh Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Kementerian Perindustrian Edy Sutopo.
Dicky mengatakan, Program JCM akan menambah jumlah pengurangan emisi GRK yang sebelumnya sudah dilakukan oleh Fajar Paper melalui program Clean Development Mechanisme (CDM) yang dikelola oleh Perserikatan Bangsa-bangsa, melalui United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).
Upaya pengurangan emisi GRK, tambahnya, layak untuk dilakukan oleh sebuah perusahan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terutama di bidang lingkungan hidup.
Jumlah total proyek JCM yang sedang dan telah diimplementasikan di Indonesia sampai saat ini sebanyak 29 proyek dengan nilai total investasi sejumlah kurang lebih US$150 juta.