Bisnis.com, BALIKPAPAN - Kendati pertumbuhan kredit konstruksi di Kaltim didominasi oleh pembiayaan pembangunan gedung dan perumahan, bank sentral meyakinkan realisasi tersebut tak menunjukkan penurunan kinerja pembangunan infrastruktur.
Berdasarkan data Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur, kinerja kredit konstruksi hingga kuartal II mengalami peningkatan dan memberikan andil positif terbesar kedua setelah pertambangan.
Namun, kinerja tersebut didorong oleh meningkatnya investasi bangunan dan penjualan semen. Pembiayaan pembangunan jalan raya dan jalan landasan hanya berkontribusi 11% dan 2% dalam portofolio kredit konstruksi.
"Namun, perlu diingat, sumber pembiayaan dalam sektor konstruksi tidak hanya dari bank, bisa dari modal perusahaan sendiri atau dari utang luar negeri," jelas Analis Ekonomi Kpwk Bank Indonesia Kaltim Wahyu Baskoro, Jumat (1/9/2017).
Karena itu, minimnya pangsa pembiayaan infrastruktur tidak bisa menunjukkan penurunan atau perlambatan pembangunan infrastruktur secara pasti.
Lebih lanjut, Wahyu mengatakan dukungan pembiayan perbankan terhadap sektor konstruksi di Kaltim mencapai 11,14%, sedangkan total dukungan pembiayaan perbankan terhadap perekonomian Kaltim mencapai 21,2%.
Realisasi dukungan perbankan dalam perekonomian tersebut masih berada di bawah nasional yang mencapai hingga 35%, juga lebih rendah bila dibandingkan dengan realisasi di Jawa Timur, Banten, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.
"Pertumbuhan kredit konstruksi mengalami kontraksi pada Juli 2017, sejalan dengan pertumbuhan kredit secara agregat. Selama Juli, pertumbuhan kredit konstruksi -4,1%, setelah sebelumnya mencapai -4,4%," tutupnya.