Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyiaran Politik Jadi Bahan Evaluasi KPI

Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat) meminta lembaga penyiaran untuk mensterilkan layar kaca televisinya dari siaran politik yang terindikasi dimanfaatkan untuk kepentingan pemilik dan kelompoknya.
KPI Pantau tayangan televisi/Antara
KPI Pantau tayangan televisi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat) meminta lembaga penyiaran untuk mensterilkan layar kaca televisinya dari siaran politik yang terindikasi dimanfaatkan untuk kepentingan pemilik dan kelompoknya.

Wakil Ketua KPI Pusat Sujarwanto Rahmat Arifin mengatakan jika televisi bisa membereskan siaran politik maka televisi tersebut dapat dikatakan netral dan tidak akan mengalami kesulitan dalam evaluasi tahunan.

“Kalau televisi sudah berhasil membereskan siaran politik artinya televisi sudah netral dan saya yakin televisi tidak akan mengalami kesulitan dalam evaluasi tahunan ini, serta evaluasi 10 tahun menjelang perpanjangan izin penyiaran 2026 nanti,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (31/08/2017).

Rahmat menilai secara umum konten televisi sekarang sudah cukup bagus. Hal ini dapat dilihat dari berkurangnya tayangan bersifat kekerasan dan pornografi. Menurutnya, yang menjadi titik tekan KPI saat ini dan sangat krusial dari evaluasi penyiaran tahunan ialah penyiaran politik.

Penyiaran itu, lanjut Rahmat, melingkupi tiga hal yakni penyiaran itu sendiri yang variatif, iklan, dan pemberitaan. Rahmat menyampaikan KPI akan fokus pada isi siaran dalam evaluasi tahunan lembaga penyiaran.

Menurutnya, terdapat dua elemen yang masuk dalam isi siaran yakni aspek yang masuk dalam isi siaran seperti sanksi dan SSJ (Stasiun Siaran Jaringan).

“Dua elemen ini yang akan dipakai menilai sejauh mana lembaga penyiaran sudah menjalankan perintah UU Penyiaran,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper