Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Booming Mata Uang Virtual, Sejumlah Bank Sentral Mulai Beri Perhatian Khusus

Pesatnya pertumbuhan popularitas dan nilai dari mata uang virtual, ikut membuat sejumlah bank sentral di berbagai negara untuk mengadakan penelitian dan potensi penyesuaian terhadap sistem mata uang virtual tersebut.
Mata uang virtual Bitcoin/Reuters
Mata uang virtual Bitcoin/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pesatnya pertumbuhan popularitas dan nilai dari mata uang virtual, ikut membuat sejumlah bank sentral di berbagai negara untuk mengadakan penelitian dan potensi penyesuaian terhadap sistem mata uang virtual tersebut.

Setelah dikejutkan oleh lonjakan nilai tukar sebuah mata uang vitual (cryptocurrency) yakni Bitcoin yang mencapai US$4367 per koinnya pada bulan ini. Kini perhatian dunia juga tercurah pada rencana sebuah cryptocurrency baru yakni Exio Coin yang akan memulai putaran perdana penggalangan dana pada 7 September 2017.

Kendati sampai saat ini, sejumlah pejabat bank sentral masih gemar ‘menertawakan’ tingginya volatilitas dan risiko yang akan dialami oleh para pengguna cryptocurrency, sejumlah pengamat menganggap para pejabat bank sentral tersebut di saat yang sama juga tengah ketar-ketir reputasi lembaganya akan tergerus oleh meningkatnya penggunaan mata uang virtual.

Selain itu, para pejabat bank sentral juga telah diliputi oleh ketakutan bahwa merek telah terlambat dalam menghadapi peluang sekaligus risiko yang dimiliki oleh mata uang virtual. Terlebih saat ini perputaran cryptocurrency di dunia telah mencapai US$5 triliun.

“Bank sentral tidak bisa lagi memperlakukan mata uang virtual seperti mainan yang diletakkan di sebuah kotak, yang dapat dikontrol sesuka mereka. Mereka harus menyadari, mata uang virtual telah siap mendobrak kemapanan mereka di industri finansial,” kata Andrew Sheng  Penasihat Utama Komisi Regulasi Perbankan China, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (30/8/2017).

Pernyataan Sheng setidaknya telah mewakili bagaimana Bank Sentral China (PBOC) yang pada akhirnya mulai mengakui kekuatan mata uang virtual. Sejak melakukan penelitian mendalam pada 2014, PBOC pada tahun ini mengumumkan pihaknya akan menerbitkan mata uang virtual serupa Bitcoin dalam waktu dekat.

Mata uang virtual tersebut akan didistribusikan beriringan dengan yuan. PBOC meyakini, langkah itu membuat China mampu menyesuaikan diri dengan pesatnya perkembangan industri keuangan, cryptocurrency buatannya akan mengurangi biaya tinggi yang selama ini terjadi  saat mengedarkan uang konvensional.

Selain itu PBOC juga mengklaim instrumen nilai tukar diigital tersebut akan meningkatkan kenyamanan dan transparansi transaksi, mengurangi pencucian uang, penggelapan pajak dan tindak pidana lainnya.

Selain PBOC, sejumlah bank sentral lainnya juga mulai mengembangkan penelitian dan mengungkapkan rencana pengadopsian mata uang virtual pada sistemnya.

Bank Sentral Jepang (BOJ) dan Bank Sentral Uni Eropa (ECB) telah meluncurkan sebuah proyek penelitian bersama. Penelitian itu mempelajari kemungkinan penggunaan buku besar terdistribusi  atau disebut blockchain dalam Bitcoin pada sistem mereka.

Sementara itu, Bank Sentral Belanda (DNB) bahkan telah menciptakan cryptocurrency sendiri, yang diuji coba secara internal, untuk memahami cara kerjanya.  Adapun Pemerintah Rusia telah menunjukkan ketertarikannya pada Ethereum, yang merupakan mata uang virtual paling populer kedua setelah Bitcoin. Bank Sentral Rusia bahkan tengah menerapakan proyek percontohan sistem blockchain.

Bank Sentral AS (The Fed) pun dalam setahun terakhir terus menjadikan cryptocurrency sebagai salah satu topik diskusinya. Mantan Gubernur The Fed yakni  Ben Bernanke bahkan berulang kali mengatakan bahwa mata uang virtual akan menunjukkan potensi jangka panjangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters/Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper