Kabar24.com, JAKARTA - Kementerian Agama akan menjadikan aktivis Rohani Islam (Rohis) menjadi duta Islam moderat di sekolahnya masing-masing, di tingkat Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas.
Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan Islam moderat dalam arti menjadi pribadi muslim yang soleh dan mengedepankan toleransi beragama yang dapat menghormati orang lain.
“Islam moderat adalah agama yang dipelajari dan diamalkan bukan hanya untuk kita menjadi soleh, beribadah, dan dekat dengan Allah, tetapi bagaimana kita juga bisa menghormati orang lain yang memeluk agama berbeda,” katanya pada Jumat (25/8/2017).
Dalam website resmi Kemenag dia menjelaskan Islam moderat adalah modal sosial yang harus dirawat untuk mempersatukan kemajemukan bangsa, yang menjadikan Indonesia istimewa karena menjadi negara muslim terbesar dan paling mampu mengelola keragaman.
Karena kemajemukannya itu sesungguhnya Indonesia memiliki potensi terpecah belah. Namun, lanjutnya, karena memiliki keberagamaan Islam yang moderat, maka bangsa Indonesia mampu menjaga keragaman tetap utuh.
Menurutnya, dengan menyebarkan Islam moderat, berarti Rohis berperan dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat peradaban Islam dunia, yang akan menjadi rujukan Islam dunia karena berhasil menjadi pemersatu bangsa yang paling majemuk.
“Kami sedang berikhtiar untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat studi Islam seluruh dunia. Untuk itu, Indonesia harus menjadi role model keislaman yang moderat bagi seluruh dunia,” ujarnya.
Sementara itu Direktur Pendidikan Agama Islam Kemenag, Imam Safe’i, mengatakan Rohis di sekolah adalah barometer keberagamaan siswa, sehingga pembekalan terhadap Rohis adalah investasi keberagamaan bangsa untuk menjamin persatuan bangsa di masa depan.
“Jumlah siswa di sekolah umum adalah yang dominan di negara ini dan Rohis adalah perwakilan wajah Islam di sekolah. Pembekalan terhadap Rohis adalah penentu wajah Islam Indonesia di masa depan,” ujarnya.
